Denpasar (Antara Bali) - Pengamat masalah pertanian Prof. Dr Wayan Windia menilai, upaya pemerintah mendorong meraihkan kembali swasembada pangan di Indonesia akan sukses, jika mendapat dukungan nyata dari petani atau perkumpulan petani pemakai air.

"Dukungan petani itu akan muncul, jika mereka merasa `dimanusiakan`, pendapatannya meningkat, pengeluarannya berkurang dan tingkat kesejahteraan petani semakin baik," kata Prof Windia yang juga ketua pusat penelitian subak Universitas Udayana di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, pendapatan petani selama ini dinilai masih sangat rendah dan kurang keberpihakan pemerintah kepada petani, sehingga menjadikan kehidupan petani selama ini terpinggirkan.

Pendapatan petani dari menanam padi pada lahan milik seluas satu hektare dengan produksi 5,5 ton gabah kering giling (GKG) sama dengan pendapatan pengemis jalanan yang berpenghasilan rata-rata sekitar Rp100.000 per hari.

Prof Windia menambahkan, petani merasa dirinya dimanusiakan jika dijamin ketersediaan air irigasi, sistem irigasinya, bebas dari pajak bumi dan bangunan (PBB), tersedianya input produksi secara mudah dan harga hasil pertanian yang menguntungkan.

Oleh sebab itu memanusiakan kaum tani sangat penting dan mulia, karena sawah miliknya memberikan sumbangan yang besar dalam memproduksi oksigen, mampu menahan air yang berlebihan saat misim hujan.

Dengan adanya lahan sawah itu mampu menambah cadangan air dalam tanah sekaligus mencegah terjadinya banjir. Hal lain yang tidak kalah penting memberikan pemandangan alam yang alami.

Selain itu kawasan sawah, khususnya di Bali juga berfungsi sebagai media aktivitas kultural, bahkan sistem subak telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia (WBD).

Presiden Joko Widodo pada awal kepemimpinannya memprogramkan untuk meraih kembali swasembada pangan, yang dulu pernah dicapai pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Presiden Jokowi menargetkan akan mencapai swasembada pangan dalam waktu tiga bahkan diharapkan bisa dipercepat.

Untuk itu Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya dan terobosan, termasuk melibatkan Babinsa dalam gerakan penanaman padi di seluruh daerah di tanah air untuk menuju swasembada pangan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015