Semarapura (Antara Bali) - Masyarakat mempunyai peranan penting dalam ikut menjaga dan mengawasi Kawasan Koservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab menangkap ikan di perairan tersebut.

"Nelayan dengan menggunakan kapal yang tidak bertanggungjawab menangkap 30 kg lobster dan 50 kg ikan di kawasan konservasi, berkat informasi masyarakat berhasil diamankan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Koservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, I Nyoman Karyawan, Minggu.

Ia mengatakan, penangkapan nelayan dari daerah luar Nusa Penida berkat informasi salah seorang warga setempat I Ketut Selasa (35) menginformasikan adanya kapal nelayan menangkap ikan di perairan KKP persisnya di mata air Guyangan.

"Berkat informasi itu nelayan dan kapalnya berhasil diamankan. Berkat jasa Ketut Selasa kami memberikan penghargaan dengan harapan mampu memberikan motivasi kepada warga lain dalam menjaga dan memelihara KKP," ujar Nyoman Karyawan.

Pemberian penghargaan kepada I Ketut Selasa (35) disaksikan Ketua Yayasan Nusa Wisata I Ketut Pasek Sujana serta Dewan Pembina dan Direksi Coral Triangle Center.

I Ketut Selasa merasa bangga atas penghargaan tersebut dengan harapan dapat ditularkan kepada masyarakat sekitarnya.
Pria asal Banjar Saren II, Desa Batumadeg menuturkan

, saat itu sedang mengantar wisatawan ke mata air Guyangan menemukan kapal nelayan yang mencurigankan, tanpa basa-basi langsung menginformasikan kepada petugas.

Berkat tindakan tegas yang dilakukan UPT KKP kini tidak ada lagi kapal nelayan yang mendekati di periran Nusa Penida, jauh berbeda dengan sebelumnya sering mendengarkan ledakan bom untuk menangkap ikan yang terdengar dari rumah tempat tinggalnya pada malam hari.

Sebelumnya pertengahan April lalu lima anak buah kapal (ABK) dan kapten kapal yang bernama Mulamin diamankan di perairan Manta Point I di wilayah Peguyangan, Desa Batukandik, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali karena melakukan penangkapan ikan dengan bahan peledak. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015