Jakarta (Antara Bali) - Menggambar bukan sekadar aktivitas
menyenangkan bagi anak di waktu luang, tetapi menyimpan manfaat yang
mempengaruhi tumbuh kembangnya pada masa depan.
Art Psychoterapist Mutia Ribowo, SDs, MA di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa menggambar dapat melatih motorik halus anak, melatih koordinasi tangan-mata juga memberi stimulus untuk otak belahan kanan dan kiri.
"Selain itu, otak juga memproduksi endorfin dan serotonin yang ada saat kita merasa senang," ujar dia.
Menggambar juga dapat meningkatkan intuisi, mempertebal batang otak serta memperbaiki ingatan.
Bagi anak yang mengalami kesulitan komunikasi secara verbal, menggambar adalah sarana mengekspresikan perasaan, emosi serta pikirannya. Stres yang dipendam anak pun dapat tersalurkan lewat gambar. "Anak juga jadi rileks dan bebas stres karena emosi negatif yang menghambat perkembangan mentalnya tidak dipendam," ujar dia.
Di tengah serbuan gadget penuh permainan yang digemari anak, kebiasaan menggambar pada anak sedikit demi sedikit tersingkir karena anak lebih suka memelototi layar komputer, tablet maupun telepon genggam. Mutia menyarankan agar orangtua memberi contoh dengan membatasi penggunaan gadget dan ikut menggambar bersama anak.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Art Psychoterapist Mutia Ribowo, SDs, MA di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa menggambar dapat melatih motorik halus anak, melatih koordinasi tangan-mata juga memberi stimulus untuk otak belahan kanan dan kiri.
"Selain itu, otak juga memproduksi endorfin dan serotonin yang ada saat kita merasa senang," ujar dia.
Menggambar juga dapat meningkatkan intuisi, mempertebal batang otak serta memperbaiki ingatan.
Bagi anak yang mengalami kesulitan komunikasi secara verbal, menggambar adalah sarana mengekspresikan perasaan, emosi serta pikirannya. Stres yang dipendam anak pun dapat tersalurkan lewat gambar. "Anak juga jadi rileks dan bebas stres karena emosi negatif yang menghambat perkembangan mentalnya tidak dipendam," ujar dia.
Di tengah serbuan gadget penuh permainan yang digemari anak, kebiasaan menggambar pada anak sedikit demi sedikit tersingkir karena anak lebih suka memelototi layar komputer, tablet maupun telepon genggam. Mutia menyarankan agar orangtua memberi contoh dengan membatasi penggunaan gadget dan ikut menggambar bersama anak.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015