Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali bertekad untuk terus mengembangkan sistem pertanian terintegrasi atau "Simantri", dengan harapan mampu merangsang anak-anak muda kembali tertarik menekuni aktivitas sektor pertanian.

"Dalam tahun 2011 kita harapkan bisa dibangun 100 unit atau kelompok dengan biaya Rp20 miliar. Setiap unit membutuhkan biaya Rp200 juta," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada "Simakerama" di wanitan/balai DPRD Bali di Denpasar, Sabtu.

Pada acara semacam "open house" yang dihadiri berbagai lapisan masyarakat itu, ia menjelaskan bahhwa usaha pertanian terpadu itu dirintis sejak 2009, yang awalnya hanya mampu membentuk sepuluh kelompok dengan dukungan dukungan anggaran Rp2 miliar.

Tahun 2010 disusul pembentukan 40 gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang menelan baiaya hingga Rp8 miliar.

"Simantri itu dalam tahun 2012 diharapkan kembali bisa dibangun 100 unit dan 2013 juga 100 unit dengan dukungan dana APBD kita," ujar Gubernur Pastika yang didampingi seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Hingga akhir 2013, diharapkan sudah dapat diwujudkan sedikitnya 350 Simantri yang tersebar pada delapan kabupaten dan satu kota di Pulau Dewata.

Pembentukan kelompok tani terpadu itu diharapkan dapat mendukung upaya menjadikan Bali sebagai provinsi organik, sekaligus pulau hijau atau lestari dan bersih.

Saat dirintis pengembangan Simantri 2009, program itu telah disosialisasikan kepada kelompok tani, namun kurang mendapat respons.

"Tapi sekarang cukup banyak kelompok tani yang  mengajukan proposal agar di daerahnya dibangun Simantri dan memperoleh kucuran dana untuk pengembangannya," ujar Gubernur Pastika.

Dengan adanya dukungan dan peranserta kelompok tani, diharapkan target pembentukan 350 Simantri tersebut dapat direalisasikan dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

Pola pengembangan pertanian tersebut digarapkan secara terpadu oleh instansi teknis, dengan memprioritaskan desa-desa yang warganya lebih dari 35 persen masih menyandang predikat miskin.

Pengembangan pertanian terintegrasi, menurut Gubernur Pastika, sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, minimal dua kali lipat pada 2013.

Pengembangan Simantri itu sekaligus untuk revitalisasi sektor pertanian dengan mensinergikan pengembangan sektor pariwisata.

Harapannya satu sama lainnya saling mendukung, yang pada gilirannya mampu memberikan dampak positif terhadap kehidupan petani, ujar Gubernur Pastika. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010