Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali bersama tim evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Denpasar, menemukan jasad Angeline (8) yang tewas dikubur di halaman belakang rumahnya, tengah memeluk boneka.
"Ada boneka di dalam jenazah dan ada kain yang membungkus jenazah," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Polisi Ronny Sompie di Denpasar, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa bocah malang itu dikubur pada tanah yang tidak terlalu dalam yakni kurang dari dua meter.
Jasad korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan memeluk boneka berbentuk wanita Korea dan dibungkus selimut atau "bed cover".
Polisi sebelum menemukan jasad korban, telah menggali dua tanah yang berada di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Denpasar. Hingga akhirnya pada galian ketiga kalinya, polisi mendapati tubuh mungil Angeline dalam kondisi tertelungkup.
Aktivis perlindungan anak dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah yang turut meninjau penemuan jasad Angeline menduga korban dibunuh sebelum dikubur.
"Di leher korban itu ada bekas jeratan yang diduga dari tali gorden," ucapnya.
Siti yang sejak awal telah menduga Angeline dibunuh, bukan diculik atau menghilang itu, bahkan menduga bahwa keluarga dekat terlibat dalam pembunuhan itu.
Saat ini jasad Angeline telah dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar untuk selanjutnya diautopsi guna melengkapi kepentingan penyidikan.
Sementara itu, polisi saat ini tengah memeriksa Margaret, ibu angkat Angeline, dua kakak angkatnya yakni Kristin dan Ivone serta Agus, yang merupakan pembantu rumah tangga. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Ada boneka di dalam jenazah dan ada kain yang membungkus jenazah," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Polisi Ronny Sompie di Denpasar, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa bocah malang itu dikubur pada tanah yang tidak terlalu dalam yakni kurang dari dua meter.
Jasad korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan memeluk boneka berbentuk wanita Korea dan dibungkus selimut atau "bed cover".
Polisi sebelum menemukan jasad korban, telah menggali dua tanah yang berada di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Denpasar. Hingga akhirnya pada galian ketiga kalinya, polisi mendapati tubuh mungil Angeline dalam kondisi tertelungkup.
Aktivis perlindungan anak dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah yang turut meninjau penemuan jasad Angeline menduga korban dibunuh sebelum dikubur.
"Di leher korban itu ada bekas jeratan yang diduga dari tali gorden," ucapnya.
Siti yang sejak awal telah menduga Angeline dibunuh, bukan diculik atau menghilang itu, bahkan menduga bahwa keluarga dekat terlibat dalam pembunuhan itu.
Saat ini jasad Angeline telah dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar untuk selanjutnya diautopsi guna melengkapi kepentingan penyidikan.
Sementara itu, polisi saat ini tengah memeriksa Margaret, ibu angkat Angeline, dua kakak angkatnya yakni Kristin dan Ivone serta Agus, yang merupakan pembantu rumah tangga. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015