Ambon (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbhud)
menegaskan peserta debat bahasa Inggris asal Indonesia mampu berbicara
dan mengukir prestasi gemilang pada ajang tingkat dunia.
"Tim Indonesia pada kejuaraan debat bahasa Inggris tingkat dunia (World Schools Debating Championship-WSDC) sudah tiga kali lolos ke putaran 16 besar. Hasil ini cukup membanggakan mengingat kompetisinya diikuti peserta dari seluruh dunia," kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kemdikbud Harris Iskandar, di Ambon, Senin.
Harris Iskandar yang berada di Ambon untuk mengawasi sekaligus menjadi juri kejuaraan debat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tingkat nasional yang diikuti 300-an siswa dari 34 provinsi, mengatakan, Indonesia pertama kali berpartrisipasi di ajang tersebut pada tahun 2001 di Johannesburg, Afrika Selatan.
Walaupun merupakan tim baru dalam kejuaraan tersebut, tetapi Indonesia mampu meraih gelar "Best New Team", sedangkan pada keikutsertaan yang ketiga kalinya tahun 2003, Indonesia berhasil masuk 16 besar (peringkat 11) sehingga lolos ke babak eliminasi perdelapan final.
Sedangkan pada tahun 2005 Indonesia juga mendapatkan tempat di perdelapan final dengan menduduki peringkat 13. "Prestasi terbaik malah ditoreh tim Indonesia pada tahu 2014 yakni masuk peringkat 11 dunia dan berada diatas Amerika Serikat, Singapura dan Wales. Ini membuktikan bahwa siswa-siswa Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa dan negara di ajang internasional," katanya.
Khusus penyelenggaraan National School Debating Championship (NSDC), di Ambon, menurutnya untuk pertama kalinya menggabungkan dua jenis debat sekaligus yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. "Tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan dua kegiatan ini dilakukan terpisah. Khusus di Maluku digabungkan dalam satu panggung, dan peserta yang berhasil akan direkrut untuk mewakili Indonesia pada WSDC 2015 di Singapura," katanya.
Dia mengakui, para peserta adalah yang terbaik dari masing-masing provinsi, di mana seleksinya dilakukan berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi, sehingga kualitas masing-masing peserta sangat terukur.
Dia berharap NSDC di Ambon dapat melahirkan duta-duta pelajar berkualitas untuk dipersiapkan guna mewakili Indonesia pada WSDC 2015 di Singapura yang merupakan kompetensi parlementer terbesar sedunia. "Kami berharap tim Indonesia pada WSDC 2015 di Singapura dapat meraih prestasi terbaik, termasuk menembus posisi 10 besar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Tim Indonesia pada kejuaraan debat bahasa Inggris tingkat dunia (World Schools Debating Championship-WSDC) sudah tiga kali lolos ke putaran 16 besar. Hasil ini cukup membanggakan mengingat kompetisinya diikuti peserta dari seluruh dunia," kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kemdikbud Harris Iskandar, di Ambon, Senin.
Harris Iskandar yang berada di Ambon untuk mengawasi sekaligus menjadi juri kejuaraan debat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tingkat nasional yang diikuti 300-an siswa dari 34 provinsi, mengatakan, Indonesia pertama kali berpartrisipasi di ajang tersebut pada tahun 2001 di Johannesburg, Afrika Selatan.
Walaupun merupakan tim baru dalam kejuaraan tersebut, tetapi Indonesia mampu meraih gelar "Best New Team", sedangkan pada keikutsertaan yang ketiga kalinya tahun 2003, Indonesia berhasil masuk 16 besar (peringkat 11) sehingga lolos ke babak eliminasi perdelapan final.
Sedangkan pada tahun 2005 Indonesia juga mendapatkan tempat di perdelapan final dengan menduduki peringkat 13. "Prestasi terbaik malah ditoreh tim Indonesia pada tahu 2014 yakni masuk peringkat 11 dunia dan berada diatas Amerika Serikat, Singapura dan Wales. Ini membuktikan bahwa siswa-siswa Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa dan negara di ajang internasional," katanya.
Khusus penyelenggaraan National School Debating Championship (NSDC), di Ambon, menurutnya untuk pertama kalinya menggabungkan dua jenis debat sekaligus yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. "Tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan dua kegiatan ini dilakukan terpisah. Khusus di Maluku digabungkan dalam satu panggung, dan peserta yang berhasil akan direkrut untuk mewakili Indonesia pada WSDC 2015 di Singapura," katanya.
Dia mengakui, para peserta adalah yang terbaik dari masing-masing provinsi, di mana seleksinya dilakukan berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi, sehingga kualitas masing-masing peserta sangat terukur.
Dia berharap NSDC di Ambon dapat melahirkan duta-duta pelajar berkualitas untuk dipersiapkan guna mewakili Indonesia pada WSDC 2015 di Singapura yang merupakan kompetensi parlementer terbesar sedunia. "Kami berharap tim Indonesia pada WSDC 2015 di Singapura dapat meraih prestasi terbaik, termasuk menembus posisi 10 besar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015