Tabanan (Antara Bali) - Sebagian besar petani di Desa Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali mengembangkan tanaman brokoli di kebun-kebun mereka, karena buah jenis hibrida itu cocok ditanam di daerah setempat yang memiliki suhu sekitar sekitar 18- 23 derajat celcius.

"Di daerah dengan suhu seperti itu, tanaman brokoli bisa cepat besar dan menghasilkan buah yang berkualitas," kata Nengah Sumadi (46) seorang petani di desa setempat, Senin.

Ia mengatakan, tanaman brokoli membutuhkan suhu yang tergolong dingin, kalau terlalu panas tidak akan mau berbuah dan tanaman akan cepat mati. "Tanaman brokoli tergolong tanaman yang sensitif, tanaman seperti ini harus didukung dengan suhu yang sesuai," imbuhnya.

Nengah Sumadi menambahkan, pihaknya membudidayakan brokoli di sebuah lahan miliknya seluas 15 are, lahan seluas itu digunakan untuk mengembangbiakan sekitar 1000 bibit pohon brokoli, bibit-bibit tersebut kemudian diberikan perawatan dan pemupukan dengan berbagai jenis pupuk agar dapat tumbuh dengan baik.

"Jika cuacanya mendukung, buah brokoli dengan proses penanaman selama tiga bulan sudah bisa dipanen jika buahnya sudah matang ditandani dengan warna yang cerah dan bersih," kata dia.

Nengah Sumadi menjelaskan, dalam sekali panen (tiga bulan) pihaknya mendapatkan kurang lebih 7-8 kuintal buah brokoli, dengan asumsi harga perkilogram Rp20.000, mendapatkan keuntungan bersih (omzet) rata-rata sebesar Rp10 juta.

Pihaknya menamam brokoli sejak beberapa tahun yang lalu, awalnya hanya menanam jenis sayur mayur saja, tetapi, kemudian beralih menanam brokoli karena menghasilkan keuntungan lumayan besar. "Untungnya lumayan tinggi, jadi saya beralih tanam jenis brokoli, harga satuannya juga lebih mahal dari harga sayur jenis lainnya seperti kol, sawi, bayam, dan lain-lainnya," papar dia.

Di sisi lain, ia mengatakan, buah brokoli selalu ramai dicari para pelaku kuliner di Bali, antara lain dari hotel, restoran dan juga pasar-pasar modern di kota-kota besar di Pulau Dewata, jadi, jumlah pesanan tidak pernah sepi sepanjang tahun. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015