Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo meminta agar Bank Pembangunan Daerah(BPD) memperbaiki struktur permodalan untuk memperkuat kinerja mereka.
"Transformasi internal sangat diperlukan, struktur permodalan diperbaiki. Gubernur juga jangan ragu penyertaan modalnya, DPRD juga jangan sulit-sulit untuk menyetujuinya," kata Presiden saat meresmikan program transformasi BPD di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Meski demikian Presiden mengatakan perlu dibenahi juga manajemen internal sehingga dengan permodalan yang semakin baik, BPD juga dapat menghasilkan inovasi-inovasi dalam opersionalnya. "Kemudian bisnis intinya, saya titip UMKM mikro dan menengah harus masuk sektor produktif, riil, jangan ke konsumtif saja," katanya.
Presiden juga mendorong selain pengembangan permodalan, mindset BPD juga harus bergerak tidak hanya lokal namun ke nasional bahkan lintas negara.
Transformasi BPD merupakan kerjasama antara Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK dan Asbanda telah menyusun kerangka program transformasi BPD yang holistik dan seimbang antara aspek bisnis, resiko dan pendukung.
Tiga sasaran dari program itu yaitu meningkatnya daya saing , menguatnya ketahanan lembaga dan meningkatnya kontribusi terhadap pembangunan daerah. Untuk mencapai hal itu ditempuh enam strategi yaitu pengembangan produk, pengelolaan nelayan, pengembangan pemasaran, pengelolaan jaringan, pengelolaan portofolio serta penguatan likuiditas dan permodalan.
Sementara untuk implementasi program, telah dibentuk lima workstream transformasi yaitu strategic grup BPD, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan produk dan layanan, penguatan corporate governance dan manajemen resiko serta pengembangan teknologi dan sistem informasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Transformasi internal sangat diperlukan, struktur permodalan diperbaiki. Gubernur juga jangan ragu penyertaan modalnya, DPRD juga jangan sulit-sulit untuk menyetujuinya," kata Presiden saat meresmikan program transformasi BPD di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Meski demikian Presiden mengatakan perlu dibenahi juga manajemen internal sehingga dengan permodalan yang semakin baik, BPD juga dapat menghasilkan inovasi-inovasi dalam opersionalnya. "Kemudian bisnis intinya, saya titip UMKM mikro dan menengah harus masuk sektor produktif, riil, jangan ke konsumtif saja," katanya.
Presiden juga mendorong selain pengembangan permodalan, mindset BPD juga harus bergerak tidak hanya lokal namun ke nasional bahkan lintas negara.
Transformasi BPD merupakan kerjasama antara Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK dan Asbanda telah menyusun kerangka program transformasi BPD yang holistik dan seimbang antara aspek bisnis, resiko dan pendukung.
Tiga sasaran dari program itu yaitu meningkatnya daya saing , menguatnya ketahanan lembaga dan meningkatnya kontribusi terhadap pembangunan daerah. Untuk mencapai hal itu ditempuh enam strategi yaitu pengembangan produk, pengelolaan nelayan, pengembangan pemasaran, pengelolaan jaringan, pengelolaan portofolio serta penguatan likuiditas dan permodalan.
Sementara untuk implementasi program, telah dibentuk lima workstream transformasi yaitu strategic grup BPD, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan produk dan layanan, penguatan corporate governance dan manajemen resiko serta pengembangan teknologi dan sistem informasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015