Surabaya (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo Jumat pagi meresmikan revitalisasi alur pelayaran Barat Surabaya dan Terminal Teluk Lamong.

Dalam acara yang berlangsung di kawasan terminal Teluk Lamong, Surabaya tersebut Presiden juga akan meninjau menara kontrol untuk melihat sistem pengelolaan peti kemas.

Pelindo III dalam keterangan persnya menjelaskan telah menyelesaikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan pembangunan Terminal Teluk Lamong.

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan bahwa dengan selesainya revitalisasi APBS dan pembangunan Terminal Teluk Lamong daya saing Indonesia sebagai negara maritim akan semakin meningkat. Selesainya dua proyek besar Pelindo III itu diharapkan dapat sebagai pemicu bangkitnya sektor maritim di Indonesia khususnya di bidang logistik dan kepelabuhanan.

Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sendiri adalah akses masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya. Akses ini berhasil direvitalisasi dengan cara diperdalam dan diperlebar.

Sebelumnya, APBS hanya memiliki kedalaman minus 9,5 meter Low Water Sping (LWS) dan lebar 100 meter. Kondisi ini mengakibatkan ukuran kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak menjadi terbatas. Pasca revitalisasi, APBS memiliki kedalaman hingga minus 13 meter LWS dan lebar 150 meter. "Dulu APBS hanya bisa dilalui kapal-kapal berukuran 15 ribu deadweight tonnage (DWT). Pasca revitalisasi kapal-kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya bisa mencapai 80 ribu DWT," kata Djarwo. (WDY)

Pewarta: Oleh Panca Hari Prabowo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015