Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan Perancis sangat menikmati menu jajan waluh ala Payangan, saat mengunjungi Jero Pengaji serangkaian kunjungan wisata ke Yasa Putra Sedana foundation, 35 Km timur laut Denpasar atau 10 kilometer dari perkampungan seniman Ubud.
"Dalam acara makan malam sambil menyaksikan atraksi tarian balet Ramayana, cukup memukau hampir semua tamu yang hadir karena (mereka turis-red) menikmati alam pedesaan," kata Dewa Rai Budiasa, praktisi pariwisata Bali, di Payangan, Gianyar, Kamis.
Yayasan Yasa Putra Sedana, kelompok kesenian yang anggotanya para seniman muda itu melayani wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali merupakan salah satu sarana promosi pariwisata Bali yang mampu menarik lebih banyak turis asing ke daerah ini.
Dewa Rai yang pernah bertugas di Kedutaan RI di Jerman itu mengatakan, pihaknya yang ikut mengelola yayasan ini lebih cenderung mendatangkan turis asing asal negara di kawasan Eropa, Amerika Serikat yang tampaknya lebih menyenangi keindahan alam, seni budaya yang berkembang subur di Pulau Dewata.
Seni budaya dan keramahtamahan masyarakat Bali disamping keindahan alamnya menjadi modal utama untuk bisa menarik minat dan melakukan perjalanan wisata ke daerah ini, maka masalah promosi yang tepat guna perlu lebih digencarkan ke kantong-kantong pariwisata dunia.
Ia yang hingga saat ini tetap berkecimpung di dunia pariwisata mengatakan, semakin ramai turis asing ke Bali tentu berkat pemerintah bersama komponen pariwisata gencar melakukan promosi melalui ikutsertanya berbagai jenis pameran di negeri Eropa.
Indonesia misalnya pada tahun 2014, ikut meramaikan pameran pariwisata kawasan Eropa Utara Matka 2014 Nordic Travel Fair di Helsinki, Finlandia. Dalam pameran tersebut Indonesia, antara lain menghadirkan Rangda dan Barong yang merupakan ciri khas Bali.
Pameran pariwisata terbesar di kawasan Eropa Utara itu diikuti 1.102 peserta dari 81 negara dikunjungi tidak kurang dari 76.000 pengunjung dan Indonesia menampilkan tema "Mystical Bali" dengan mengusung Rangda dan Barong sebagai dekorasi utama.
Ia yang saat ini mengelola kesenian Bali untuk pertunjukkan turis asing itu mengatakan, dengan kehadiran Rangda dan Barong yang memiliki daya magis tersendiri dan mampu menarik perhatian pengunjung kala itu untuk setidaknya berhenti dan berfoto di depan stan Indonesia.
Masyarakat luar negeri yang pernah menyaksikan seni budaya Indonesia termasuk Barong dan Rangda tentu mempunyai keinginan untuk datang langsung ke Pulau Dewata, harap Dewa Rai sambil menunjukkan bahwa turis asing yang berlibur ke Bali terus bertambah.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dalam acara makan malam sambil menyaksikan atraksi tarian balet Ramayana, cukup memukau hampir semua tamu yang hadir karena (mereka turis-red) menikmati alam pedesaan," kata Dewa Rai Budiasa, praktisi pariwisata Bali, di Payangan, Gianyar, Kamis.
Yayasan Yasa Putra Sedana, kelompok kesenian yang anggotanya para seniman muda itu melayani wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali merupakan salah satu sarana promosi pariwisata Bali yang mampu menarik lebih banyak turis asing ke daerah ini.
Dewa Rai yang pernah bertugas di Kedutaan RI di Jerman itu mengatakan, pihaknya yang ikut mengelola yayasan ini lebih cenderung mendatangkan turis asing asal negara di kawasan Eropa, Amerika Serikat yang tampaknya lebih menyenangi keindahan alam, seni budaya yang berkembang subur di Pulau Dewata.
Seni budaya dan keramahtamahan masyarakat Bali disamping keindahan alamnya menjadi modal utama untuk bisa menarik minat dan melakukan perjalanan wisata ke daerah ini, maka masalah promosi yang tepat guna perlu lebih digencarkan ke kantong-kantong pariwisata dunia.
Ia yang hingga saat ini tetap berkecimpung di dunia pariwisata mengatakan, semakin ramai turis asing ke Bali tentu berkat pemerintah bersama komponen pariwisata gencar melakukan promosi melalui ikutsertanya berbagai jenis pameran di negeri Eropa.
Indonesia misalnya pada tahun 2014, ikut meramaikan pameran pariwisata kawasan Eropa Utara Matka 2014 Nordic Travel Fair di Helsinki, Finlandia. Dalam pameran tersebut Indonesia, antara lain menghadirkan Rangda dan Barong yang merupakan ciri khas Bali.
Pameran pariwisata terbesar di kawasan Eropa Utara itu diikuti 1.102 peserta dari 81 negara dikunjungi tidak kurang dari 76.000 pengunjung dan Indonesia menampilkan tema "Mystical Bali" dengan mengusung Rangda dan Barong sebagai dekorasi utama.
Ia yang saat ini mengelola kesenian Bali untuk pertunjukkan turis asing itu mengatakan, dengan kehadiran Rangda dan Barong yang memiliki daya magis tersendiri dan mampu menarik perhatian pengunjung kala itu untuk setidaknya berhenti dan berfoto di depan stan Indonesia.
Masyarakat luar negeri yang pernah menyaksikan seni budaya Indonesia termasuk Barong dan Rangda tentu mempunyai keinginan untuk datang langsung ke Pulau Dewata, harap Dewa Rai sambil menunjukkan bahwa turis asing yang berlibur ke Bali terus bertambah.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015