Kuala Lumpur (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Malaysia pagi hari ini
akan menjadi tuan rumah bagi menteri luar negeri Indonesia dan Thailand
untuk membicarakan krisis manusia perahu Asia Tenggara.
Menurut AFP, Thailand membuat dunia marah karena mengusir balik manusia-manusia perahu dari minoritas Rohingya dari Myanmar dan warga miskin Bangladesh itu. Hampir 3.000 orang imigran terdampar dan ditolong Malaysia, Indonesia dan Thailand pada pekan terakhir.
Tidak hanya Thailand, Myanmar juga dikecam dunia karena memperlakukan secara buruk warga Muslim Rohingya dan dianggap sengaja mendorong migrasi besar-besaran warga minoritas itu ke luar negeri.
Pemerintah Malaysia mengatakan, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Thailand Tanasak Patimapragorn akan bertemu pagi ini di dekat Kuala Lumpur mulai pukul 9 pagi.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengaku menerima laporan bahwa paling sedikit 2.000 migran terdampar di lima kapal yang dikuasai para penyelundup manusia di dekat pantai Myanmar-Bangladesh selama lebih dari 40 hari. Para penyelundup manusia ini menawan orang di dalam kapal-kapal itu dan akan dibebaskan kalau mereka dibayar, kata juru bicara UNHCR.
Kepala UNHCR mendesak Malaysia, Indonesia dan Thailand untuk melancarkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk memaksa kapal-kapal itu berlabuh dan menerapkan prosedur untuk menanggapi setiap klaim pengungsi. Pekan lalu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Departemen Luar Negeri AS menyerukan aksi bersama untuk menolong manusia perahu itu, demikian AFP. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Menurut AFP, Thailand membuat dunia marah karena mengusir balik manusia-manusia perahu dari minoritas Rohingya dari Myanmar dan warga miskin Bangladesh itu. Hampir 3.000 orang imigran terdampar dan ditolong Malaysia, Indonesia dan Thailand pada pekan terakhir.
Tidak hanya Thailand, Myanmar juga dikecam dunia karena memperlakukan secara buruk warga Muslim Rohingya dan dianggap sengaja mendorong migrasi besar-besaran warga minoritas itu ke luar negeri.
Pemerintah Malaysia mengatakan, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Thailand Tanasak Patimapragorn akan bertemu pagi ini di dekat Kuala Lumpur mulai pukul 9 pagi.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengaku menerima laporan bahwa paling sedikit 2.000 migran terdampar di lima kapal yang dikuasai para penyelundup manusia di dekat pantai Myanmar-Bangladesh selama lebih dari 40 hari. Para penyelundup manusia ini menawan orang di dalam kapal-kapal itu dan akan dibebaskan kalau mereka dibayar, kata juru bicara UNHCR.
Kepala UNHCR mendesak Malaysia, Indonesia dan Thailand untuk melancarkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk memaksa kapal-kapal itu berlabuh dan menerapkan prosedur untuk menanggapi setiap klaim pengungsi. Pekan lalu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Departemen Luar Negeri AS menyerukan aksi bersama untuk menolong manusia perahu itu, demikian AFP. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015