Jakarta (Antara Bali) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan proses pembubaran Petral Ltd (Pertamina Energy Trading Limited) saat ini dalam tahap audit.
"Saat ini audit sedang dijalankan, setelah semuanya jelas baru akan dilikuidasi," kata Menteri ESDM setelah acara "Energi Kita" di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan audit tersebut dimulai dengan yang umum seperti pemeriksaan laporan, data, surat elektronik.
Setelah itu baru dilakukan audit forensik untuk menggali data-data lama.
Dia mengatakan fase pertama audit Petral berlangsung selama enam bulan, secara keseluruhan proses audit diperkirakan selesai dalam satu tahun.
"Pertamina sudah menyiapkan data, tinggal kewenangan auditor untuk melakukan tugasnya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri ESDM bersama Menteri BUMN dan Dirut Pertamina telah melakukan konferensi pers terkait pembubaran Petral di Kantor Kementerian ESDM (13/5).
Dalam konferensi itu mereka mengumumkan Petral resmi dibubarkan karena sudah lagi tidak signifikan dalam proses bisnis.
Kemudian kegiatan Petral mengenai ekspor dan impor minyak mentah serta produk kilang dialihkan kepada ISC (Integrated Supply Chain) Pertamina.
Bersamaan dengan hal tersebut, unit usaha lainnya Pertamina Energy Services (PES) Pte. Ltd. dan Zambesi Investment juga turut berhenti beroperasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saat ini audit sedang dijalankan, setelah semuanya jelas baru akan dilikuidasi," kata Menteri ESDM setelah acara "Energi Kita" di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan audit tersebut dimulai dengan yang umum seperti pemeriksaan laporan, data, surat elektronik.
Setelah itu baru dilakukan audit forensik untuk menggali data-data lama.
Dia mengatakan fase pertama audit Petral berlangsung selama enam bulan, secara keseluruhan proses audit diperkirakan selesai dalam satu tahun.
"Pertamina sudah menyiapkan data, tinggal kewenangan auditor untuk melakukan tugasnya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri ESDM bersama Menteri BUMN dan Dirut Pertamina telah melakukan konferensi pers terkait pembubaran Petral di Kantor Kementerian ESDM (13/5).
Dalam konferensi itu mereka mengumumkan Petral resmi dibubarkan karena sudah lagi tidak signifikan dalam proses bisnis.
Kemudian kegiatan Petral mengenai ekspor dan impor minyak mentah serta produk kilang dialihkan kepada ISC (Integrated Supply Chain) Pertamina.
Bersamaan dengan hal tersebut, unit usaha lainnya Pertamina Energy Services (PES) Pte. Ltd. dan Zambesi Investment juga turut berhenti beroperasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015