Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara asal negara di kawasan ASEAN semakin ramai melakukan perjalanan wisata sambil menikmati keindahan alam dan seni budaya Bali.

"Sektor pariwisata Pulau Dewata tampaknya tetap eksis dalam menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku beberapa bulan lagi," kata Pengamat Pariwisata Bali, Tjok Gde Agung di Denpasar, Kamis.

Keunikan dan keragaman seni budaya yang diwarisi masyarakat Bali secara turun temurun menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pulau Dewata, tentunya tidak terlepas dari masyarakat ASEAN.

Laju pertumbuhan masyarakat ASEAN yang datang berlibur ke Bali tiga bulan I-2015 sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali cukup menggembirakan dan ada peningkatan setiap bulannya sehingga menjadi 101.713 orang.

Pemambahan jumlah kunjungan itu terjadi setiap bulan dari 31.209 orang selama Februari misalnya bertambah menjadi 39.349 orang selama Maret 2015. dan diharapkan akan mampu melampaui tahun 2014 yang hanya 485.013 orang.

Tjok Agung mengatakan, kedatangan wisman asal ASEAN selama Januari-Maret 2015 menyumbang 10,72 persen dari jumlah kunjungan wisaman secara keseluruhan ke Bali yang mencapai 948. 393 orang.

Wisatawan dari sembilan negara anggota ASEAN yang tercatat berlibur ke Bali asal Malaysia tercatat paling banyak yakni 45.617 orang atau negara empat besar memasok turis asing ke Bali di awal tahun 2015.

Kemudian menyusul asal Singapura 32.612orang. sedangkan pelancong asal Filipina 10.895 orang dan asal Thailand hanya 8.166 orang dan sisanya datang dari negara lainnya yang jumlahnya dibawah seribu orang.

Tjok Agung mengaku yakin jumlah turis ASEAN akan bertambah terus datang berlibur ke Pulau Dewata, disamping jaraknya sangat dekat dan masalah keamanan dan kenyamanan dapat terjamin dengan baik.

Disamping itu, Bali dalam pengembangan pariwisata didukung sumber daya manusia yang andal, akomodasi hotel berbintang serta keindahan panorama alam dan keunikan seni budaya yang lestari menjadi modal utama dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat, demikian Tjok Gde Agung. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015