Denpasar (Antara Bali) - Dua siswi SMAN 3 Denpasar yakni Ni Nyoman Oktaria Asmarani dan Ni Nyoman Shinta Prasista Sari menjadi duta Indonesia dalam ajang Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) 2015 digelar di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, 9 Mei mendatang.
Sebelum mereka menjadi wakil Indonesia pada ajang Intel ISEF, dua siswa tersebut juga berhasil menjadi juara pada lomba karya ilmiah remaja yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Sebelum berangkat kami mohon izin dan doa restu kepada bapak Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra," kata Shinta Prasista Sari di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan keberhasilan yang diraih tersebut berkat bimbingan dari para guru dan pembinanya untuk bisa menghasilkan karya ilmiah terbaik.
"Untuk berhasil membuat karya ilmiah terbaik tidaklah mudah. Perlu perjuangan dan pengetahuan luas serta dukungan pihak sekolah dan pembina," ucap Oktaria Asmarani.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra mengaku bangga atas prestasi dua siswa SMAN 3 Denpasar yang berprestasi dan menjadi duta Indonesia diajang Intel ISEF.
"Saya bangga kepada dua siswa tersebut telah mampu mengharumkan nama sekolah dan Pemkot Denpasar di tingkat internasional. Karena itu saya ucapkan selamat berjuang agar mampu menorehkan prestasi terbaik diajang internasional," katanya.
Wali kota mengatakan sejak empat tahun terakhir SMAN 3 Denpasar khususnya siswa-siswinya memiliki komunitas di bidang Sains Camp, dimana para pendidik mereka sangat peduli kepada muridnya yang melakukan penelitian dalam hal-hal yang baru dan mengelola pendidikan siswanya sangat baik.
"Oleh sebab itu siswa itu tumbuh menjadi anak yang kreatif dan memiliki inovasi yang tiada hentinya, karena itu salah satu dari kunci keberhasilan dalam pendidikan," katanya.
Kegiatan Intel ISEF merupakan pameran sekaligus lomba karya ilmiah remaja terbesar di dunia, yang diikuti 70 negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Sebelum mereka menjadi wakil Indonesia pada ajang Intel ISEF, dua siswa tersebut juga berhasil menjadi juara pada lomba karya ilmiah remaja yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Sebelum berangkat kami mohon izin dan doa restu kepada bapak Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra," kata Shinta Prasista Sari di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan keberhasilan yang diraih tersebut berkat bimbingan dari para guru dan pembinanya untuk bisa menghasilkan karya ilmiah terbaik.
"Untuk berhasil membuat karya ilmiah terbaik tidaklah mudah. Perlu perjuangan dan pengetahuan luas serta dukungan pihak sekolah dan pembina," ucap Oktaria Asmarani.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra mengaku bangga atas prestasi dua siswa SMAN 3 Denpasar yang berprestasi dan menjadi duta Indonesia diajang Intel ISEF.
"Saya bangga kepada dua siswa tersebut telah mampu mengharumkan nama sekolah dan Pemkot Denpasar di tingkat internasional. Karena itu saya ucapkan selamat berjuang agar mampu menorehkan prestasi terbaik diajang internasional," katanya.
Wali kota mengatakan sejak empat tahun terakhir SMAN 3 Denpasar khususnya siswa-siswinya memiliki komunitas di bidang Sains Camp, dimana para pendidik mereka sangat peduli kepada muridnya yang melakukan penelitian dalam hal-hal yang baru dan mengelola pendidikan siswanya sangat baik.
"Oleh sebab itu siswa itu tumbuh menjadi anak yang kreatif dan memiliki inovasi yang tiada hentinya, karena itu salah satu dari kunci keberhasilan dalam pendidikan," katanya.
Kegiatan Intel ISEF merupakan pameran sekaligus lomba karya ilmiah remaja terbesar di dunia, yang diikuti 70 negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015