Bangli (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyerahkan bantuan bedah rumah kepada I Wayan Janji, salah satu warga miskin di Desa Susut, Kabupaten Bangli, Jumat.
Sudikerta di sela-sela penyerahan itu mengatakan bantuan tersebut merupakan hasil urunan 30 peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan III Angkatan V tahun 2015 yang terdiri dari para pejabat di lingkungan Pemprov Bali. Dari urunan tersebut, berhasil terkumpul dana sebesar 30 juta.
"Kami harapkan, pemberian bantuan bedah rumah dari peserta Diklatpim ini bisa menular ke seluruh masyarakat yang sudah mampu khususnya di jajaran Pemprov Bali, baik pejabat maupun staf untuk turut peduli bagi upaya pengentasan kemiskinan di Bali. Termasuk juga keikutsertaan BUMN, BUMD, swasta, maupun perorangan yang sudah berkecukupan sangat kami harapkan," ucap Sudikerta.
Dalam kegiatan penyerahan bantuan rumah itu, Wagub Bali tampak tidak canggung turun langsung berbaur bersama warga memasang batako untuk bangunan rumah Wayan Janji.
I Wayan Janji, kesehariannya bekerja sebagai tukang besi dan itu pun sebatas melakukan "nyepuh" karena penyakit parkinson yang dideritanya menyebabkan ia tidak dapat mengerjakan pekerjaan dengan sempurna.
Sementara istrinya Ni Wayan Jami hanya ibu rumah tangga. Anak mereka yang bernama Darsana pun hanya bekerja sebagai kernet sales pedagang kanvas sehingga penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Sebelumnya keluarga kurang mampu itu tinggal dalam rumah yang sudah reot bertiang bambu dan beratap ilalang.
Dengan adanya bantuan bedah rumah, Janji baru merasakan punya rumah yang layak huni. "Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Bali dan berharap semoga program bedah rumah dapat berlanjut dan dapat dinikmati keluarga-keluarga yang kurang mampu lainnya seperti saya," kata Janji.
Sementara itu, Kepala Desa Susut Agung Anggra Diguna menyampaikan bahwa di desa Susut masyarakat memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi hingga 1.000 jiwa atau sekitar 240 KK. Ia berharap Pemprov Bali dapat memberikan bantuan serupa untuk warga di desanya yang belum memilki rumah layak huni.
Setelah melaksanakan bedah rumah, Wagub melanjutkan acara safari kesehatan berupa pemberian kaca mata gratis dan pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma bagi warga setempat yang dilaksanakan di Wantilan desa Penatahan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Sudikerta di sela-sela penyerahan itu mengatakan bantuan tersebut merupakan hasil urunan 30 peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan III Angkatan V tahun 2015 yang terdiri dari para pejabat di lingkungan Pemprov Bali. Dari urunan tersebut, berhasil terkumpul dana sebesar 30 juta.
"Kami harapkan, pemberian bantuan bedah rumah dari peserta Diklatpim ini bisa menular ke seluruh masyarakat yang sudah mampu khususnya di jajaran Pemprov Bali, baik pejabat maupun staf untuk turut peduli bagi upaya pengentasan kemiskinan di Bali. Termasuk juga keikutsertaan BUMN, BUMD, swasta, maupun perorangan yang sudah berkecukupan sangat kami harapkan," ucap Sudikerta.
Dalam kegiatan penyerahan bantuan rumah itu, Wagub Bali tampak tidak canggung turun langsung berbaur bersama warga memasang batako untuk bangunan rumah Wayan Janji.
I Wayan Janji, kesehariannya bekerja sebagai tukang besi dan itu pun sebatas melakukan "nyepuh" karena penyakit parkinson yang dideritanya menyebabkan ia tidak dapat mengerjakan pekerjaan dengan sempurna.
Sementara istrinya Ni Wayan Jami hanya ibu rumah tangga. Anak mereka yang bernama Darsana pun hanya bekerja sebagai kernet sales pedagang kanvas sehingga penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Sebelumnya keluarga kurang mampu itu tinggal dalam rumah yang sudah reot bertiang bambu dan beratap ilalang.
Dengan adanya bantuan bedah rumah, Janji baru merasakan punya rumah yang layak huni. "Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Bali dan berharap semoga program bedah rumah dapat berlanjut dan dapat dinikmati keluarga-keluarga yang kurang mampu lainnya seperti saya," kata Janji.
Sementara itu, Kepala Desa Susut Agung Anggra Diguna menyampaikan bahwa di desa Susut masyarakat memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi hingga 1.000 jiwa atau sekitar 240 KK. Ia berharap Pemprov Bali dapat memberikan bantuan serupa untuk warga di desanya yang belum memilki rumah layak huni.
Setelah melaksanakan bedah rumah, Wagub melanjutkan acara safari kesehatan berupa pemberian kaca mata gratis dan pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma bagi warga setempat yang dilaksanakan di Wantilan desa Penatahan. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015