Tabanan (Antara Bali) - Hasil tangkapan berbagai jenis ikan oleh sejumlah kelompok nelayan di Kabupaten Tabanan, Bali, selama periode Januari hingga Maret 2015 mencapai 122,9 ton.
"Jumlah hasil tangkapan nelayan tersebut tercatat sejak Januari hingga Maret 2015," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, Gede Bogarada di Kabupaten Tabanan, Senin.
Jumlah tersebut terdiri atas ikan kakap sebanyak 11,7 ton, kembung (12,3), teri (2,6), lanying (10,2), belanak (14,1), layur (22,6), cucut (9,5), pepetek (13) dan ikan jenis lainnya 10 ton.
Menurut dia, dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, terjadi penurunan hasil tangkapan dari kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Tabanan, dimana tercatat jumlah total untuk perikanan tangkap mencapai 177,3 ton ikan. "Saya mencatat dari perbandingan hasil tangkapan berbagai jenis ikan pada triwulan I tahun 2015 dengan tahun 2014 memang terjadi penurunan mencapai 54,4 ton di sejumlah kelompok nelayan yang ada di Tabanan," ujarnya.
Hal tersebut disebabkan karena intensitas dan aktivitas kelompok nelayan untuk kegiatan melaut secara rutin itu mengalami penurunan. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan produksi perikanan tangkap mengalami penurunan karena adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 tentang bobot ikan yang boleh ditangkap.
"Sejauh ini nelayan Tabanan rata-rata menangkap ikan tidak melebihi 100 sampai 200 gram per ekornya yang saat dijual ke pasar kurang laku karena permintaan pasar dan pengepul kebanyakan ingin bobot ikan mencapai 200 gram," ujarnya. Ia menyebutkan dari pengakuan nelayan, untuk bisa mendapatkan ikan di atas bobot 200 gram harus melaut tiga kali dalam sehari sehingga akan membebani biaya operasional nelayan saat melaut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Jumlah hasil tangkapan nelayan tersebut tercatat sejak Januari hingga Maret 2015," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, Gede Bogarada di Kabupaten Tabanan, Senin.
Jumlah tersebut terdiri atas ikan kakap sebanyak 11,7 ton, kembung (12,3), teri (2,6), lanying (10,2), belanak (14,1), layur (22,6), cucut (9,5), pepetek (13) dan ikan jenis lainnya 10 ton.
Menurut dia, dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, terjadi penurunan hasil tangkapan dari kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Tabanan, dimana tercatat jumlah total untuk perikanan tangkap mencapai 177,3 ton ikan. "Saya mencatat dari perbandingan hasil tangkapan berbagai jenis ikan pada triwulan I tahun 2015 dengan tahun 2014 memang terjadi penurunan mencapai 54,4 ton di sejumlah kelompok nelayan yang ada di Tabanan," ujarnya.
Hal tersebut disebabkan karena intensitas dan aktivitas kelompok nelayan untuk kegiatan melaut secara rutin itu mengalami penurunan. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan produksi perikanan tangkap mengalami penurunan karena adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 tentang bobot ikan yang boleh ditangkap.
"Sejauh ini nelayan Tabanan rata-rata menangkap ikan tidak melebihi 100 sampai 200 gram per ekornya yang saat dijual ke pasar kurang laku karena permintaan pasar dan pengepul kebanyakan ingin bobot ikan mencapai 200 gram," ujarnya. Ia menyebutkan dari pengakuan nelayan, untuk bisa mendapatkan ikan di atas bobot 200 gram harus melaut tiga kali dalam sehari sehingga akan membebani biaya operasional nelayan saat melaut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015