Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Selasa malam, mengundang sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam dan pimpinan majelis ulama untuk membahas masalah yang dihadapi negara Islam, termasuk penyebaran paham radikalisme pembentukan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami baru saja mengadakan pertemuan dengan pimpinan majelis ulama dan ormas-ormas Islam, membicarakan masalah-masalah yang dihadapi dunia Islam dan juga efeknya kepada bangsa ini," kata Wapres Kalla di kediamannya di Jakarta, Selasa malam.

Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya memperkuat benteng bangsa dalam menangkal penyebaran ideologi Islam radikal supaya tidak menggerogoti Indonesia.

Wapres mengatakan situasi di Indonesia hingga saat ini belum terpengaruh secara signifikan dengan penyebaran paham ISIS tersebut. Namun, masih diperlukan lagi penguatan nasionalisme untuk mencegah masuknya paham tersebut di kemudian hari.

"Kita bersyukur bahwa Indonesia tetap dalam suasana yang damai walaupun ada gejolak atau kemungkinan-kemungkinan risiko yang kita harus hadapi dan atasi baik sekarang atau di kemudian hari," jelasnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menjaga stabilitas nasional dan memperkuat ideologi Islam yang baik di masyarakat. "Kita harus menjaga situasi nasional karena paham-paham, baik di ISIS atau perang Yaman, itu radikal dan tentu ingin menghilangkan batas-batas negara kita," katanya.  (WDY)

Pewarta: Oleh Fransiska Ninditya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015