Denpasar (Antara Bali) - Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar Bali melepas 484 orang sarjana pada wisuda pascasarjana ke-4 dan sarjana ke-51 yang dilaksanakan di halaman kampus setempat, Sabtu siang.
"Kami mengharapkan wisudawan mampu mengaplikasikan seluruh kompetensi secara profesional untuk kepentingan masyarakat luas sesuai dengan profesinya masing-masing," kata Rektor Unwar, Prof dr Dewa Putu Widjana, di Denpasar.
Menurut dia, apabila para wisudawan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan, pihaknya meyakini para wisudawan mampu berkopetisi meraih impiannya dilevel lokal dan nasional maupun internasional.
Para wisudawan dan wisudawati yang dilepas berasal dari program pascasarjana yakni studi manajemen 19 orang, magister ilmu hukum (empat), dan magister linguistik (enam).
Kemudian, untuk program studi strata satu (S1) sebanyak 439 orang yakni fakultas hukum (68), ekonomi (261, FISIP (20), sastra (13), teknik (18), pertanian (lima), kedokteran dan ilmu kesehatan (54). "Kami juga mewisuda 16 orang untuk jurusan diploma satu (D1) ilmu perpajakan," ujarnya.
Untuk lulusan terbaik diperoleh I Gede Astawa, mahasiswa pascasarjana dari program studi magister linguistik dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna 4,0.
Kemudian, dari program studi strata program studi strata satu (S1) Ilmu sosial dan Politik (FISIP) diraih oleh I Putu Hariyana Putra dengan IPK 3,86.
Untuk lulusan tercepat dari program studi hukum diraih oleh Elisa Wibowo yang hanya menempuh waktu pendidikan selama tiga tahun.
Selain itu, Ia menuturkan Unwar terus berupaya menggalakkan dan menumbuhkembangkan kualitas dosen-dosen pendidik di kampus setempat dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga pengajar untuk mengambil program pendidikan pascasarjana di dalam maupun luar negeri sehingga sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dapat terjamin.
Program pascasarjana tersebut baik itu mengambil program studi megister strata dua dan tiga sehingga tidak ada lagi staf atau dosen pendidik di Unwar yang masih memiliki kualifikasi strata satu.
"Kami prediksi Tahun 2017, jumlah doktor yang dimiliki Unwar lebih dari 80 orang tenaga pengajar sehingga menjadi motor utama dalam meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi ," ujarnya.
Selain itu, pihaknya saat ini sedang mengusulkan empat program studi baru di kampus setempat diantaranya program studi manajemen lingkungan, menejemen kenotariatan, dan ilmu teknik sipil yang sudah diusulkan kepada Dikti. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami mengharapkan wisudawan mampu mengaplikasikan seluruh kompetensi secara profesional untuk kepentingan masyarakat luas sesuai dengan profesinya masing-masing," kata Rektor Unwar, Prof dr Dewa Putu Widjana, di Denpasar.
Menurut dia, apabila para wisudawan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan, pihaknya meyakini para wisudawan mampu berkopetisi meraih impiannya dilevel lokal dan nasional maupun internasional.
Para wisudawan dan wisudawati yang dilepas berasal dari program pascasarjana yakni studi manajemen 19 orang, magister ilmu hukum (empat), dan magister linguistik (enam).
Kemudian, untuk program studi strata satu (S1) sebanyak 439 orang yakni fakultas hukum (68), ekonomi (261, FISIP (20), sastra (13), teknik (18), pertanian (lima), kedokteran dan ilmu kesehatan (54). "Kami juga mewisuda 16 orang untuk jurusan diploma satu (D1) ilmu perpajakan," ujarnya.
Untuk lulusan terbaik diperoleh I Gede Astawa, mahasiswa pascasarjana dari program studi magister linguistik dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna 4,0.
Kemudian, dari program studi strata program studi strata satu (S1) Ilmu sosial dan Politik (FISIP) diraih oleh I Putu Hariyana Putra dengan IPK 3,86.
Untuk lulusan tercepat dari program studi hukum diraih oleh Elisa Wibowo yang hanya menempuh waktu pendidikan selama tiga tahun.
Selain itu, Ia menuturkan Unwar terus berupaya menggalakkan dan menumbuhkembangkan kualitas dosen-dosen pendidik di kampus setempat dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga pengajar untuk mengambil program pendidikan pascasarjana di dalam maupun luar negeri sehingga sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dapat terjamin.
Program pascasarjana tersebut baik itu mengambil program studi megister strata dua dan tiga sehingga tidak ada lagi staf atau dosen pendidik di Unwar yang masih memiliki kualifikasi strata satu.
"Kami prediksi Tahun 2017, jumlah doktor yang dimiliki Unwar lebih dari 80 orang tenaga pengajar sehingga menjadi motor utama dalam meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi ," ujarnya.
Selain itu, pihaknya saat ini sedang mengusulkan empat program studi baru di kampus setempat diantaranya program studi manajemen lingkungan, menejemen kenotariatan, dan ilmu teknik sipil yang sudah diusulkan kepada Dikti. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015