Denpasar (Antara Bali) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) Provinsi Bali terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) atau Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), karena menjadi kunci sukses mengendalikan pertumbuhan penduduk.

"PLKB (PKB) merupakan ujung tombak keberhasilan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, upaya itu dilakukan melalui pelatihan yang digelar secara bertahap, angkatan pertama menjangkau 30 orang selama seminggu, 6-12 April 2015.

Program KB di Bali telah dilaksanakan sejak tahun 1970-an mampu menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, karena masyarakat Bali, khususnya pasangan usia subur (PUS) berperan secara aktif sebagai peserta KB Lestari.

PUS dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) memilih hanya memiliki 2-3 anak. Hal ini yang ditandai dengan penurunan rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang ibu selama masa reproduksinya (TFR) dari 5,69 pada tahun 1970 menjadi 2,3 hasil sensus demokrafi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012.

Dengan terbitnya UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka tugas, fungsi, dan kewenangan BKKBN tidak hanya terbatas pada masalah pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, namun juga menyangkut masalah pengendalian penduduk.

Ida Bagus Wirama mengingatkan, untuk itu diperlukan upaya-upaya dan langkah konkrit untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk melalui penyerasian kebijakan dengan program pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan. Wirama berharap melalui pelatihan PLKB (PKB) mampu meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.  (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015