Jayapura (Antara Bali) - Sejumlah peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura,
Hari Suroto, berhasil menemukan Situs Koan, pemukiman awal penduduk di
Distrik Napan, Kabupaten Nabire, Papua.
"Situs Koan merupakan situs pemukiman awal di Napan, sebelum penduduknya pindah bermukim ke Situs Mosandurei," kata Hari Suroto, di Jayapura, Sabtu.
Berdasarkan survei pada permukaan tanah di Situs Koan, Suroto mengemukakan bahwa para peneiliti berhasil menemukan gerabah, manik-manik, sisa makanan berupa cangkang moluska laut dan tulang binatang.
"Situs Koan terletak di atas bukit, dekat dengan sumber mata air tawar, dan dekat dengan hutan sagu," katanya.
Lebih lanjut, alumnus Universitas Udayana Bali itu menyampaikan gerabah yang ditemukan di Situs Koan berupa "forna", yaitu alat masak untuk membuat sagu bakar.
"Sagu bakar merupakan makanan pokok penduduk Situs Koan pada waktu itu. Selain itu juga ditemukan periuk tanah liat, periuk yang dipergunakan untuk merebus kerang laut dan untuk membuat bubur sagu atau papeda," katanya.
Hari Suroto memperkirakan Situs Koan yang ditemukan oleh para peneliti itu umurnya lebih tua dari Situs Mosandurei.
"Umur Situs Koan lebih tua dari Situs Mosandurei, tempat yang sebelumnya kami umumkan sebagai tempat tinggal masyarakat setempat," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Situs Koan merupakan situs pemukiman awal di Napan, sebelum penduduknya pindah bermukim ke Situs Mosandurei," kata Hari Suroto, di Jayapura, Sabtu.
Berdasarkan survei pada permukaan tanah di Situs Koan, Suroto mengemukakan bahwa para peneiliti berhasil menemukan gerabah, manik-manik, sisa makanan berupa cangkang moluska laut dan tulang binatang.
"Situs Koan terletak di atas bukit, dekat dengan sumber mata air tawar, dan dekat dengan hutan sagu," katanya.
Lebih lanjut, alumnus Universitas Udayana Bali itu menyampaikan gerabah yang ditemukan di Situs Koan berupa "forna", yaitu alat masak untuk membuat sagu bakar.
"Sagu bakar merupakan makanan pokok penduduk Situs Koan pada waktu itu. Selain itu juga ditemukan periuk tanah liat, periuk yang dipergunakan untuk merebus kerang laut dan untuk membuat bubur sagu atau papeda," katanya.
Hari Suroto memperkirakan Situs Koan yang ditemukan oleh para peneliti itu umurnya lebih tua dari Situs Mosandurei.
"Umur Situs Koan lebih tua dari Situs Mosandurei, tempat yang sebelumnya kami umumkan sebagai tempat tinggal masyarakat setempat," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015