Negara (Antara Bali) - Kelompok wisata di Kabupaten Jembrana, dianggap masih lemah, khususnya untuk merawat objek wisata yang pengelolaannya diserahkan ke mereka.

"Kami akui kesadaran kelompok wisata untuk merawat objek, khususnya dari sisi kebersihan masih kurang. Kami akan melakukan bimbingan teknis untuk mereka," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata Dan Budaya Jembrana Nyoman Partika, saat dikonfirmasi kondisi Teluk Gilimanuk yang kumuh, di Negara, Kamis.

Ia mengatakan, bimbingan teknis yang akan mencakup seluruh aspek pengelolaan objek wisata tersebut, akan dilakukan bulan Mei, dengan mengundang seluruh kelompok wisata yang ada di kabupaten ini.

Khusus untuk Teluk Gilimanuk, menurutnya, kawasan tersebut bukannya tidak terawat, tapi sedang dilakukan penataan.

Ia mengungkapkan, tahun 2015 ini, pihaknya akan membangun dua unit warung kuliner di teluk tersebut, serta beberapa fasilitas lain di sekitarnya.

"Setelah warung kuliner ini selesai, warung yang sudah ada akan kami pindahkan, untuk menghindari kesan kumuh. Kelompok yang mengelola, juga kami wajibkan menjaga kebersihan," ujarnya.

Untuk perawatan dan kebersihan, katanya, selain menyadarkan kelompok wisata, pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi lain seperti Kantor Pertamanan Dan Lingkungan Hidup.

Pantauan di lapangan sebelumnya, Teluk Gilimanuk yang merupakan salah satu objek wisata Kabupaten Jembrana, terkesan kumuh dan tidak terawat, karena selain banyak sampah, juga ditumbuhi semak belukar cukup lebat.

Semak belukar ini tumbuh di hampir semua areal teluk, termasuk di lahan tempat berdirinya patung Dewa Siwa, yang dibuat sebagai ikon di pintu gerbang Bali dari arah Pulau Jawa tersebut.

Pagar dari jeruji besi yang membatasi kawasan teluk dengan jalan raya, juga dipenuhi semak serta tumbuhan menjalar, sehingga orang luar daerah yang melintas tidak mengenalinya sebagai objek wisata.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015