Stockholm (Antara Bali/AFP) - Tiga anggota parlemen Swedia bertemu dengan buronan agen intelijen Amerika Serikat (AS) Edward Snowden di sebuah tempat di Moskow pada Jumat (27/03) untuk membahas spionase massal, menurut lansiran media Swedia.
Kunjungan tersebut diprakarsai oleh Right Livelihood Award Foundation, organisasi berbasis di Stockholm yang menganugerahkan penghargaan hak asasi manusia kepada Snowden pada September 2014.
“Kami membahas perjalanan hidupnya dan dia menjelaskan bagaimana cara kerja spionase massal dan spionase yang gagal,†kata anggota parlemen Jakop Dalunde dari Greens Party kepada lembaga penyiaran publik SVT.
“Dia juga memberikan kami pandangan mengenai langkah-langkah antiterorisme yang efektif dan yang tidak,†dia menambahkan.
Turut hadir dalam pertemuan itu adalah anggota parlemen Matthias Sundin dari Liberal Party dan Cecilia Magnusson dari Moderate Party.
“Saya diundang oleh Right Livelihood Foundation dan saya langsung menerimanya,†ucap Sundin.
Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam.
Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional, tinggal di pengasingan di Rusia sejak 2013 setelah mengungkapkan spionase AS.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kunjungan tersebut diprakarsai oleh Right Livelihood Award Foundation, organisasi berbasis di Stockholm yang menganugerahkan penghargaan hak asasi manusia kepada Snowden pada September 2014.
“Kami membahas perjalanan hidupnya dan dia menjelaskan bagaimana cara kerja spionase massal dan spionase yang gagal,†kata anggota parlemen Jakop Dalunde dari Greens Party kepada lembaga penyiaran publik SVT.
“Dia juga memberikan kami pandangan mengenai langkah-langkah antiterorisme yang efektif dan yang tidak,†dia menambahkan.
Turut hadir dalam pertemuan itu adalah anggota parlemen Matthias Sundin dari Liberal Party dan Cecilia Magnusson dari Moderate Party.
“Saya diundang oleh Right Livelihood Foundation dan saya langsung menerimanya,†ucap Sundin.
Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam.
Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional, tinggal di pengasingan di Rusia sejak 2013 setelah mengungkapkan spionase AS.(WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015