Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung menjalin kerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk terus meningkatkan sinergi serta koordinasi terkait pengawasan terhadap obat dan makan di Kabupaten Badung.
"Kami sangat mengapresiasi BPOM yang telah mendukung pemerintah dalam upaya pengawasan terhadap obat dan makanan di wilayah Kabupaten Badung," kata Sekda Badung Kompyang R Swandika seusai menerima audensi di Mangupura, Rabu.
Menurut dia, selama ini Pemkab Badung melalui satuan kerja perangkat daerah terkait secara rutin telah melakukan pengawasan di lapangan sebagai bentuk komitmen dari pemerintah daerah guna melindungi, mengamankan serta menghindari masyarakat dari dampak keracunan makanan.
Melalui pertemuan tersebut, Kompyang Swandika mengharapkan agar program-program dari BPOM dan Pemkab Badung dapat disinergikan. Dari sheering program ini kita akan mampu memberikan informasi dan rekaman terhadap identifikasi/temuan potensi permasalahan khususnya obat dan makanan di Badung sebagai salah satu kewajiban kami mambantu BPOM," katanya.
Dia berharap nantinya agar terbentuk satu tim sehingga memudahkan dalam koordinasi di lapangan termasuk dapat dibantu dalam hal anggaran.
Dalam kesempatan itu Pemkab Badung mengakui telah mempunyai tim pangan dan melalui tim pangan Badung tersebut banyak kegiatan yang telah dilaksanakan seperti lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat SD, SMP, SMA termasuk lomba Kelompok Wanita Tani (KWT). "Pada intinya Pemkab Badung siap digerakkan untuk mendukung BPOM," ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Badung, Gede Putra Suteja, tupoksi di Dinas Kesehatan seperti pengawasan industri rumah tangga termasuk pasar sehat yang leading sektornya ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Untuk apotik pengawasannya sudah di Badan Perijinan, namun dalam UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah diatur perijinan rumah sakit kelas C, apotik, klinik masih di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota," ujarnya.
Dia berharap melalui rapat tersebut akan lebih meningkatkan koordinasi dalam melakukan pengawasan di lapangan.
Sementara Kepala Balai Besar POM Denpasar, Endang Widowati mengatakan, secara rutin telah turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan sekaligus pengawasan terhadap obat dan makanan di wilayah Badung.
"Selain itu, BPOM juga melakukan test terhadap makanan sehingga diketahui apakah makanan tersebut sehat untuk dikonsumsi atau tidak memenuhi syarat dikonsumsi," ujarnya.
Menurut dia, pada peninjauan tahun lalu khususnya di wilayah Badung tidak ada temuan.
Pihaknya mengakui bahwa anggaran dan biaya memang sangat dibutuhkan demi kelancaran pengawasan termasuk menindaklanjuti apabila ada temuan di lapangan.
BPOM Denpasar mempunyai dua tim yang diturunkan ke lapangan yaitu tim pemeriksaan dan tim penyidikan.
Pihaknya juga telah membentuk tim keamanan pangan sekolah dimana anggotanya dari unsur sekolah masing-masing karena sekolah itulah yang harus bertanggungjawab terhadap pangan yang masuk ke lingkungan sekolah. "Ke depan kami memiliki harapan agar Bali bisa bebas dari zat pewarna makanan dan kami siap memberikan sosialisasi kepada masyarakat melalui kelian-kelian," ujarnya. (*/WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami sangat mengapresiasi BPOM yang telah mendukung pemerintah dalam upaya pengawasan terhadap obat dan makanan di wilayah Kabupaten Badung," kata Sekda Badung Kompyang R Swandika seusai menerima audensi di Mangupura, Rabu.
Menurut dia, selama ini Pemkab Badung melalui satuan kerja perangkat daerah terkait secara rutin telah melakukan pengawasan di lapangan sebagai bentuk komitmen dari pemerintah daerah guna melindungi, mengamankan serta menghindari masyarakat dari dampak keracunan makanan.
Melalui pertemuan tersebut, Kompyang Swandika mengharapkan agar program-program dari BPOM dan Pemkab Badung dapat disinergikan. Dari sheering program ini kita akan mampu memberikan informasi dan rekaman terhadap identifikasi/temuan potensi permasalahan khususnya obat dan makanan di Badung sebagai salah satu kewajiban kami mambantu BPOM," katanya.
Dia berharap nantinya agar terbentuk satu tim sehingga memudahkan dalam koordinasi di lapangan termasuk dapat dibantu dalam hal anggaran.
Dalam kesempatan itu Pemkab Badung mengakui telah mempunyai tim pangan dan melalui tim pangan Badung tersebut banyak kegiatan yang telah dilaksanakan seperti lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat SD, SMP, SMA termasuk lomba Kelompok Wanita Tani (KWT). "Pada intinya Pemkab Badung siap digerakkan untuk mendukung BPOM," ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Badung, Gede Putra Suteja, tupoksi di Dinas Kesehatan seperti pengawasan industri rumah tangga termasuk pasar sehat yang leading sektornya ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Untuk apotik pengawasannya sudah di Badan Perijinan, namun dalam UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah diatur perijinan rumah sakit kelas C, apotik, klinik masih di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota," ujarnya.
Dia berharap melalui rapat tersebut akan lebih meningkatkan koordinasi dalam melakukan pengawasan di lapangan.
Sementara Kepala Balai Besar POM Denpasar, Endang Widowati mengatakan, secara rutin telah turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan sekaligus pengawasan terhadap obat dan makanan di wilayah Badung.
"Selain itu, BPOM juga melakukan test terhadap makanan sehingga diketahui apakah makanan tersebut sehat untuk dikonsumsi atau tidak memenuhi syarat dikonsumsi," ujarnya.
Menurut dia, pada peninjauan tahun lalu khususnya di wilayah Badung tidak ada temuan.
Pihaknya mengakui bahwa anggaran dan biaya memang sangat dibutuhkan demi kelancaran pengawasan termasuk menindaklanjuti apabila ada temuan di lapangan.
BPOM Denpasar mempunyai dua tim yang diturunkan ke lapangan yaitu tim pemeriksaan dan tim penyidikan.
Pihaknya juga telah membentuk tim keamanan pangan sekolah dimana anggotanya dari unsur sekolah masing-masing karena sekolah itulah yang harus bertanggungjawab terhadap pangan yang masuk ke lingkungan sekolah. "Ke depan kami memiliki harapan agar Bali bisa bebas dari zat pewarna makanan dan kami siap memberikan sosialisasi kepada masyarakat melalui kelian-kelian," ujarnya. (*/WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015