Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Resort Kota Denpasar mengamankan aksi demonstrasi puluhan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali, mengkritisi kondisi bangsa saat ini yang memprihatinkan dan dianggap menimbulkan ketidakstabilan di masyarakat.

"Kami kerahkan lebih dari 48 orang personel kepolisian untuk menjamin kelancaran aksi unjuk rasa ini," kata Kepala Satuan Sabhara Polresta Denpasar, Komisaris Polisi I Wayan Sarjana di Denpasar, Selasa.

Petugas kepolisian itu terdiri dari Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) dan belum termasuk petugas intelijen, Polisi Lalu Lintas dan petugas lainnya untuk mendukung pengamanan dari Polsek Denpasar Barat. Meski demikian, polisi tidak mengerahkan peralatan keamanan karena aksi tersebut dilakukan secara damai sesuai dengan izin yang telah diajukan mahasiswa tersebut.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unud, Nyoman Clara Listya Dewi mengatakan bahwa aksi ini untuk mengingatkan khususnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait janji-janjinya dalam konsep Nawacita agar diimplementasikan. Aksi unjuk rasa sekitar 60 mahasiswa Unud itu digelar di depan Patung Catur Muka yang merupakan titik pusat Kota Denpasar.

Dalam orasi dan tulisan spanduknya, mahasiswa itu menyatakan sikapnya kepada Kepala Negara untuk membuat kebijakan untuk menurunkan harga kebutuhan pokok yang saat ini melambung. Mereka juga meminta Pemerintah untuk mengambil langkah kongkrit untuk menstabilkan mata ung Rupiah yang sempat melorot pada level Rp13.000 rupiah per dolar AS.

Selain itu, mereka juga menuntut agar segera menasionalisasikan blok Mahakam yang dikelola 100 persen oleh negara, menyelesaikan konflik KPK dan Polri dan memberantas upaya pelemahan KPK.(WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015