Kuala Lumpur (Antara Bali) - Empat buruh bangunan yang tiga di
antaranya warga negara Indonesia tewas saat lift yang mereka naiki jatuh
dari lantai 13 di sebuah lokasi proyek pembangunan apartemen di Presint
15, Putrajaya, Malaysia.
Media-media setempat melaporkan, Selasa, tiga WNI tewas di tempat dalam kejadian pada Senin (23/3) pagi itu, sementara seorang warga Bangladesh dinyatakan meninggal di rumah sakit.
"Semua pekerja Indonesia tewas di tempat kejadian akibat parah di badan dan kepala sementara pekerja Bangladesh kritis dan dibawa ke Hospital Putrajaya. Namun korban dinyatakan meninggal dunia pukul 3 petang," kata Kepala Bagian Kriminal Kepolisian Putrajaya Deputi Superintendan Zaihairul Idrus.
Zaiharul mengatakan ketiga pekerja Indonesia tersebut bekerja sebagai penampal plaster langit-langit sementara pekerja Bangladesh adalah operator lift. Berdasar hasil pengusutan polisi, kejadian tersebut disebabkan oleh kegagalan sistem rem lift di blok tiga proyek perumahan tersebut.
"Lift tersebut digunakan untuk mengangkut pekerja dan muatan serta mampu membawa beban hingga 2000 kg. Saat kejadian, terdapat empat pekerja serta beberapa kantong semen dengan jumlah beban 1.200 kg," katanya.
Apartemen empat blok itu mulai dibangun pada Oktober 2014 dan lift tersebut mulai beroperasi pada Desember. Malah lift itu baru mendapat perawatan pada Minggu lalu, imbuh dia. "Pihak kedutaan dan Kantor Keselamatan dan Kesehatan Pekerja sudah diberi tahu mengenai kejadian ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Media-media setempat melaporkan, Selasa, tiga WNI tewas di tempat dalam kejadian pada Senin (23/3) pagi itu, sementara seorang warga Bangladesh dinyatakan meninggal di rumah sakit.
"Semua pekerja Indonesia tewas di tempat kejadian akibat parah di badan dan kepala sementara pekerja Bangladesh kritis dan dibawa ke Hospital Putrajaya. Namun korban dinyatakan meninggal dunia pukul 3 petang," kata Kepala Bagian Kriminal Kepolisian Putrajaya Deputi Superintendan Zaihairul Idrus.
Zaiharul mengatakan ketiga pekerja Indonesia tersebut bekerja sebagai penampal plaster langit-langit sementara pekerja Bangladesh adalah operator lift. Berdasar hasil pengusutan polisi, kejadian tersebut disebabkan oleh kegagalan sistem rem lift di blok tiga proyek perumahan tersebut.
"Lift tersebut digunakan untuk mengangkut pekerja dan muatan serta mampu membawa beban hingga 2000 kg. Saat kejadian, terdapat empat pekerja serta beberapa kantong semen dengan jumlah beban 1.200 kg," katanya.
Apartemen empat blok itu mulai dibangun pada Oktober 2014 dan lift tersebut mulai beroperasi pada Desember. Malah lift itu baru mendapat perawatan pada Minggu lalu, imbuh dia. "Pihak kedutaan dan Kantor Keselamatan dan Kesehatan Pekerja sudah diberi tahu mengenai kejadian ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015