Denpasar (Antara Bali) - PT Zurich Insurance Indonesia (Zurich Indonesia) meluncurkan produk asuransi Zurich Business Guard yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi yang makin bertambah kompleks di antaranya bagi para pemilik usaha kecil dan menengah.
Brian J Berry, President Director & CEO of PT Zurich Insurance Indonesia melalui surat elektronik, Senin menyebutkan dari riset menunjukkan bahwa usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia telah lama menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi.
UKM yang berjumlah hanya sekitar 1,2 persen dari jumlah perusahaan yang ada di Indonesia, ternyata mampu menyerap tenaga kerja sekitar 7 persen dari total tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar 22 prsen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Namun disisi lain, UKM juga menghadapi tantangan dan risiko yang besar, karena saat ini Indonesia menempati urutan ke-120 dalam hal kemudahan melakukan bisnis secara global.
Ia mengatakan dengan kondisi seperti ini, tidak mengherankan bahwa UKM seringkali mengabaikan perlindungan terhadap risiko-risiko yang dapat diasuransikan. Tingkat penetrasi asuransi pada UKM juga masih rendah dan banyak produk yang tidak disesuaikan terhadap kebutuhan segmen UKM yang terus berkembang.
Dalam konteks tersebut dan dengan mempertimbangkan pasar yang besar serta peluang dari banyaknya kebutuhan terhadap asuransi yang belum terlayani, sehingga Zurich Business Guard diluncurkan untuk memberikan solusi perlindungan yang komprehensif dalam format yang sederhana, mudah untuk dipahami dengan premi yang terjangkau, namun tetap menghadirkan sejumlah pilihan bagi konsumen.
Dikatakan dengan mengembangkan UKM mendorong upaya peningkatan usaha, mulai dari usaha mikro ke usaha kecil, dilanjutkan dari usaha kecil ke usaha menengah dan terus meningkat ke usaha besar merupakan kunci bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Hanya saja, seringkali banyak usaha yang terhenti pada usaha menengah, dan mengalami kesulitan untuk dapat terus berkembang menjadi usaha besar, salah satu penghambatnya adalah kurangnya kemampuan dalam mengelola risiko non bisnis," kata Direktur UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Dr. Eugenia Mardanugraha.
Ia menjelaskan bahwa perlindungan asuransi dapat menjadi jawaban yang ideal bagi pengelolaan risiko non-bisnis, tentunya hal ini memerlukan dukungan dari para perusahaan asuransi untuk menyediakan produk-produk yang dapat menjawab kebutuhan dari UKM tanpa melupakan proses edukasi dan sosialisasi akan pentingnya asuransi.
Zurich Business Guard dirancang untuk memberi perlindungan terhadap aset-aset bisnis, antara lain bangunan, isi bangunan dan persediaan dari berbagai kejadian yang tidak diharapkan seperti kebakaran, bencana alam, banjir, pencurian dan sebagainya.
Namun tidak sampai disitu saja. Perlindungan Zurich Business Guard juga diperluas dengan perlindungan terhadap tanggung jawab hukum dan berbagai manfaat tambahan lainnya sehingga para pemilik UKM mendapatkan ketenangan.
Berbagai manfaat inovatif tambahan diantaranya adalah manfaat kelangsungan usaha dan akomodasi tinggal sementara yang diberikan dalam bentuk santunan harian, penurunan mutu/kerusakan persediaan barang, kerusakan mesin, uang dalam brankas maupun dalam pengiriman, dan berbagai manfaat lainnya.
Dengan tiga jenis jaminan dan hingga 61 jenis total manfaat dan perluasan, Zurich Indonesia yakin bahwa Zurich Business Guard akan melengkapi portfolio perusahaan dalam memberikan perlindungan bagi Indonesia.
Kim Tjiang, Head of Small Business Segment Zurich Insurance Indonesia menyatakan peluncuran produk Zurich Business Guard ini akan menambah varian produk yang ditawarkan oleh Zurich Indonesia untuk membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka akan perlindungan asuransi.
"Ini merupakan perwujudan dari keinginan kami yang sangat kuat untuk meningkatkan kualitas layanan bukan hanya melalui pengembangan produk yang berkualitas dan inovatif, namun juga memberikan harga yang kompetitif bagi sebuah solusi perlindungan asuransi yang komprehensif bagi usaha Anda," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Brian J Berry, President Director & CEO of PT Zurich Insurance Indonesia melalui surat elektronik, Senin menyebutkan dari riset menunjukkan bahwa usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia telah lama menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi.
UKM yang berjumlah hanya sekitar 1,2 persen dari jumlah perusahaan yang ada di Indonesia, ternyata mampu menyerap tenaga kerja sekitar 7 persen dari total tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar 22 prsen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Namun disisi lain, UKM juga menghadapi tantangan dan risiko yang besar, karena saat ini Indonesia menempati urutan ke-120 dalam hal kemudahan melakukan bisnis secara global.
Ia mengatakan dengan kondisi seperti ini, tidak mengherankan bahwa UKM seringkali mengabaikan perlindungan terhadap risiko-risiko yang dapat diasuransikan. Tingkat penetrasi asuransi pada UKM juga masih rendah dan banyak produk yang tidak disesuaikan terhadap kebutuhan segmen UKM yang terus berkembang.
Dalam konteks tersebut dan dengan mempertimbangkan pasar yang besar serta peluang dari banyaknya kebutuhan terhadap asuransi yang belum terlayani, sehingga Zurich Business Guard diluncurkan untuk memberikan solusi perlindungan yang komprehensif dalam format yang sederhana, mudah untuk dipahami dengan premi yang terjangkau, namun tetap menghadirkan sejumlah pilihan bagi konsumen.
Dikatakan dengan mengembangkan UKM mendorong upaya peningkatan usaha, mulai dari usaha mikro ke usaha kecil, dilanjutkan dari usaha kecil ke usaha menengah dan terus meningkat ke usaha besar merupakan kunci bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Hanya saja, seringkali banyak usaha yang terhenti pada usaha menengah, dan mengalami kesulitan untuk dapat terus berkembang menjadi usaha besar, salah satu penghambatnya adalah kurangnya kemampuan dalam mengelola risiko non bisnis," kata Direktur UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Dr. Eugenia Mardanugraha.
Ia menjelaskan bahwa perlindungan asuransi dapat menjadi jawaban yang ideal bagi pengelolaan risiko non-bisnis, tentunya hal ini memerlukan dukungan dari para perusahaan asuransi untuk menyediakan produk-produk yang dapat menjawab kebutuhan dari UKM tanpa melupakan proses edukasi dan sosialisasi akan pentingnya asuransi.
Zurich Business Guard dirancang untuk memberi perlindungan terhadap aset-aset bisnis, antara lain bangunan, isi bangunan dan persediaan dari berbagai kejadian yang tidak diharapkan seperti kebakaran, bencana alam, banjir, pencurian dan sebagainya.
Namun tidak sampai disitu saja. Perlindungan Zurich Business Guard juga diperluas dengan perlindungan terhadap tanggung jawab hukum dan berbagai manfaat tambahan lainnya sehingga para pemilik UKM mendapatkan ketenangan.
Berbagai manfaat inovatif tambahan diantaranya adalah manfaat kelangsungan usaha dan akomodasi tinggal sementara yang diberikan dalam bentuk santunan harian, penurunan mutu/kerusakan persediaan barang, kerusakan mesin, uang dalam brankas maupun dalam pengiriman, dan berbagai manfaat lainnya.
Dengan tiga jenis jaminan dan hingga 61 jenis total manfaat dan perluasan, Zurich Indonesia yakin bahwa Zurich Business Guard akan melengkapi portfolio perusahaan dalam memberikan perlindungan bagi Indonesia.
Kim Tjiang, Head of Small Business Segment Zurich Insurance Indonesia menyatakan peluncuran produk Zurich Business Guard ini akan menambah varian produk yang ditawarkan oleh Zurich Indonesia untuk membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka akan perlindungan asuransi.
"Ini merupakan perwujudan dari keinginan kami yang sangat kuat untuk meningkatkan kualitas layanan bukan hanya melalui pengembangan produk yang berkualitas dan inovatif, namun juga memberikan harga yang kompetitif bagi sebuah solusi perlindungan asuransi yang komprehensif bagi usaha Anda," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015