Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menegaskan penerimaan siswa di SMA Negeri Bali Mandara yang menjadi sekolah unggulan pemprov setempat tidak mengenal koneksi dan seleksinya dilakukan dengan ketat.

"SMAN Bali Mandara tetap pada semangatnya untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan yang tak hanya cerdas secara intelektual namun juga punya karakter kuat," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, keberadaan SMAN Bali Mandara yang berlokasi di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng dan sudah menerima siswa sejak tahun pelajaran 2011/2012 merupakan bagian dari upaya Pemprov Bali dalam menggenjot bidang pendidikan.

Hingga saat ini, tambah dia, siswa dari keluarga miskin menjadi prioritas untuk memperoleh pendidikan di sekolah tersebut. Hal ini mengingat, banyak anak-anak dengan kecerdasan di atas rata-rata tidak mendapat kesempatan untuk bersekolah di sekolah berkualitas karena keterbatasan biaya.

"Harapan kita, anak-anak cerdas dari keluarga miskin ini mampu mengembangkan diri sehingga di kemudian hari bisa mengangkat derajat keluarga mereka. Itu salah satu yang menjadi semangat didirikannya sekolah ini," ujarnya.

Pemilihan lokasi sekolah di Kubutambahan yang notabene jauh dari hiruk pikuk perkotaan juga diharapkan berdampak positif bagi perkembangan mental anak-anak yang mengikuti pendidikan dengan sistem asrama. "Ibarat kerakas tumbuh di batu, anak-anak ini akan terasah menjadi generasi yang tangguh alias tidak lembek," ujarnya.

Namun, Dewa Mahendra menepis anggapan kalau sekolah ini menerapkan sistem pendidikan berbau kekerasan dalam menggembleng anak didiknya. Dalam sistem pembelajaran, sekolah ini juga menanamkan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan.

Selain itu, proses penerimaan siswa baru di sekolah ini dilakukan secara terbuka dan transparan. Sesuai komitmen Gubernur Bali Made Mangku Pastika, jalur penerimaaan siswa pada sekolah ini tak mengenal jalur koneksi atau "surat sakti".

"Sesuai penegasan Bapak Gubernur, penerimaan siswa di SMA Bali Mandara harus berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan," ujarnya sembari menyebutkan seleksi bagi siswa yang ingin mengikuti pendidikan di sekolah ini pun cukup ketat yaitu mulai seleksi administrasi, boot camp hingga "home visit" katanya.

Saat ini, tambah dia, SMAN Bali Mandara mendidik 225 siswa. Dalam kurun waktu tiga tahun pelajaran, sederetan prestasi telah diukir oleh para siswanya. Made Gita Narendara merupakan salah satu siswa dengan prestasi paling mencorong.

Narendra berhasil menamatkan pendidikan 2 tahun, dengan nilai rata-rata UN gemilang yaitu 54,65 (peringkat II se-Bali). Bahkan dia sempat mengikuti IPHO (International Physic Olympiad) di Denmark dan Estonia dan berhasil meraih "honorable mention".

Selain itu, Narendra juga pernah mengikuti "International Conference of Young Scientist" di Belanda. Ke depannya, diharapkan lebih banyak lagi anak didik yang mampu menuntaskan pendidikan dalam waktu dua tahun.

Anak-anak SMAN Bali Mandara juga mengukir prestasi pada sejumlah ajang lainnya antara lain International Conference of Young Scientists (ICYS), Tourism Quiz and Contest dan sejumlah ajang bergengsi lainnya. Di luar bidang akademi, para siswa SMAN Bali Mandara juga mengukir prestasi dalam bidang seni dan budaya.

Dewa Mahendra menilai, sederetan prestasi yang diraih para siswa Bali Mandara patut mendapat apresiasi. Kehadiran sekolah ini diharapkan mampu memberi kontribusi besar bagi kemajuan pendidikan di Bali. Mulai tahun ini, Pemprov Bali juga mengembangkan SMKN Bali Mandara yang berada dalam satu lokasi dengan SMAN Bali Mandara. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015