Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mencetak sekitar 20 ribu kartu kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM)yang diperuntukkan bagi warga yang masih tercecer belum mendapatkan kartu pada tahun 2015.

"Pencetakan kartu JKBM tahun ini sebenarnya masih ikutan yang tahun lalu. Tahun 2014 rencananya 20 ribu itu, tetapi tendernya baru selesai akhir tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Senin.

Oleh karena itu, menurut dia, pencetakan 20 ribu kartu JKBM tersebut akan diselesaikan sampai tahun ini dan memang diprediksi masyarakat yang belum mendapatkan kartu ataupun yang kartunya tercecer sejumlah itu.

Suarjaya mengemukakan, pihaknya pada akhir 2011 sudah mencetak 854 ribu kartu JKBM dan sudah disebarkan. "Dari hitung-hitungan kami sesungguhnya cukup, tetapi ternyata masih banyak yang belum mendapatkan," ujarnya.

Kartu-kartu JKBM itu, ucap dia, sesungguhnya sudah pula didistribusikan, hanya saja tidak sampai pada yang bersangkutan karena kemungkinan terkait dengan kepentingan politik saat itu menjelang pemilihan gubernur.

"Maka dari itu, kami sudah meminta pemerintah kabupaten dan kota, khususnya bagi warganya yang belum memiliki kartu JKBM untuk mengusulkan kembali," ucapnya.

Suarjaya menambahkan, persebaran masyarakat yang belum mendapat kartu JKBM hampir merata di seluruh Bali, tetapi yang mayoritas itu ada di Kabupaten Tabanan, Gianyar dan Kota Denpasar.

"Satu kartu JKBM itu diperuntukkan bagi satu keluarga dan bukan untuk satu orang. Oleh karena itu, identitas masyarakat Bali yang ingin mendapatkan kartu JKBM harus jelas, disampih menyertakan fotokopi KTP, juga harus ada kartu keluarga," katanya.

Di sisi lain, Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota telah mengeluarkan dana untuk membayarkan premi JKBM sebesar Rp10 ribu perbulan bagi setiap peserta JKBM. Total kepesertaan JKBM untuk 2015 sebanyak 2,8 juta jiwa. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015