Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya versi hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Nurdin Halid, menyebutkan partai berlambang pohon beringin tersebut tetap solid meski diguncang permasalahan internal.

"Kami sampai saat ini tetap solid, hanya saja diobok-obok oleh oknum penguasa. Bukan penguasa, tetapi oknumnya," katanya saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Denpasar, Minggu sore.

Menurut dia, meski Partai Golkar dihadang berbagai masalah tetap solid dan bisa mengikuti pemilihan kepala daerah berdasarkan Munas VIII di Riau yang sampai saat ini sah di Kemenkumham. Dia juga memberikan kesempatan kepada para kader potensial untuk mengikuti proses tahapan penjaringan sesuai aturan yang berlaku dan akan diproses di internal partai.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta juga menyatakan hal yang sama bahwa kader partainya sampai saat ini tetap solid, terbukti dari kehadiran pada saat Rakorda.

"Rakorda saat ini dihadiri oleh seluruh Ketua DPD II Kabupaten/Kota, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota, selain juga dihadiri oleh sesepuh partai di Bali," ujarnya.

Sudikerta yang juga Wakil Gubernur Bali bersama para kadernya hanya mengakui kepengurusan hasil Munas di Nusa Dua, Bali, dan tidak mengakui Munas Ancol, Jakarta.

Namun, kubu pendukung Agung Laksono (AL) menilai bahwa proses Rakorda yang dilakukan kubu Aburizal Bakrie itu adalah pembohongan publik.

"Tidak masalah mereka melakukan Rakorda, tetapi itu semua adalah pembohongan publik karena kubu AL yang sah secara hukum berdasarkan Mahkamah Partai dan pemberitahuan dari Menkumham," ujar Pelaksana Tugas (Plt) DPD I Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih.

Pihaknya menegaskan bahwa kubu AL tidak akan melakukan pemecatan terhadap para kader dan masih menunggu surat keputusan dari Menkumham. Bahkan pihaknya berjanji akan mengakomodir para kader potensial termasuk dari kubu Aburizal Bakrie. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015