Gianyar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat bahwa program Sistem Pertanian Terintegrasi atau Simantri bukan sekadar memelihara sapi.

"Jangan pernah berpikiran bahwa Simantri itu sekadar untuk pelihara sapi, tetapi Simantri ini erat kaitannya dalam upaya membangun pertanian Bali dan bagaimana menciptakan Bali organik melalui Simantri ini," kata Pastika saat meninjau beberapa unit Simantri di Kabupaten Gianyar, Sabtu.

Menurut dia, dalam upaya mencapai Bali organik tersebut terdapat beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh para petani dan pemerintah mulai dari pemanfaatan teknologi pertanian yang harus semakin bagus dan sumber daya manusianya seperti pendamping simantri tersebut harus lebih aktif.

Di samping itu, pasar dari hasil Simantri juga harus ada sehingga Simantri tersebut bisa berkembang.

Mantan Kapolda Bali itu sangat mengharapkan keberadaan Simantri ini mampu memberikan stimulan bagi masyarakat untuk berswadaya.

"Kami buat Simantri ini tujuannya untuk memberikan stimulan bagi masyarakat untuk melakukannya secara swadaya dengan teknologi yang sama dengan yang ada di simantri sehingga hasilnya bisa menjadi lebih optimal," ujarnya.

Pastika juga mengingatkan mengenai keberadaan lahan jangan sampai menjadi masalah karena akan sangat mengganggu perkembangan dari Simantri tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnu Ardana yang turut mendampingi menyatakan bahwa pihaknya kini telah berusaha untuk menciptakan atau menggunakan teknologi-teknologi pertanian yang baru demi memajukan keberadaan Simantri.

Salah satunya dengan penggunaan biang kompos dan biang urine yang memiliki kualitas yang baru dan bagus.

Menurut dia, dengan biang yang baru ini pembuatan pupuk organik dan bio urine bisa diselesaikan dengan lebih cepat dari sebelumnya dengan kualitas hasil yang lebih baik.

Ke depan pihaknya juga akan berusaha menerapkan teknologi teknologi pertanian yang lebih maju kepada seluruh unit Simantri yang ada di Bali.

Pada kesempatan itu, Pastika mengunjungi Simantri 437 Gapoktan Sari Wredi Gopala Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati dan Simantri 369 Gapoktan Merta Sari Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Pada Simantri 437 Gapoktan Sari Wredi Gopala, merupakan bantuan dari Pemprov Bali tahun 2014 yang baru berjalan kurang lebih 6 bulan, namun hasilnya sudah bisa dimanfaatkan mulai dari pupuk organik, bio urine dan gas namun masih belum optimal.

Berbeda dengan Simantri 369 Gapoktan Merta Sari, yang merupakan bantuan tahun 2013 telah memiliki 13 anak sapi dari 21 bantuan sapi simantri yang diterima, dan untuk pupuk dan bio urine selain digunakan untuk keperluan petani di simantri itu sendiri, pemasarannya juga telah mencapai wilayah Bangli yang bekerja sama dengan petani - petani jeruk di wilayah tersebut.  (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015