Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Kota Denpasar bekerja sama dengan DPD Asita Bali menyelenggarakan promosi pariwisata melalui "Table Top" di Kota Bandung, Jawa Barat, dalam upaya meningkatkan kunjungan ke Pulau Bali, khususnya Denpasar.
Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Wayan Gunawan melalui surat elektronik kepada media di Denpasar, Selasa, mengatakan kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) diselenggarakan di Meeting Rooms Hotel Clarity Bandung pada Senin (9/3) malam.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua DPD Asita Bali Ketut Ardana, Perwakilan Dinas Pariwisata Kota Bandung, Ketua DPD Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansjah dan Bandung Tourism Promotion Board.
Gunawan lebih lanjut mengatakan tantangan dunia pariwisata saat ini sangat berat. Dimulainya terjadi krisis global di berbagai belahan dunia serta munculnya destinasi baru akan mempengaruhi angka kunjungan wisatawan. Hal itu juga mulai dirasakan di Denpasar.
``Mengacu pada tagline "Kenali Negerimu, Cintai Negerimu" maka pentingnya bagi kami melaksanakan `Table Top` bekerja sama dengan Asita Bali dengan harapan dapat mengenal potensi kepariwisataan di daerah masing-masing. Juga dapat meningkatkan kerja sama dua belah pihak, baik kerja sama antarpemerintah (G to G), antarpemerintah dengan swasta (G to B), antarswasta (B to B),`` katanya.
Menurut Gunawan, melalui "Table Top" ini akan disampaikan kepariwisataan di Denpasar yang juga sebagai Ibu Kota Provinsi Bali merupakan pusat pemerintahan, pendidikan dan perekonomian.
Dikatakan Denpasar terletak sebagai jantung Pulau Bali, sangat strategis aksebilitas memadai dan peluang investasi cukup kondusif. Daya tarik alam memang tidak banyak, hanya memiliki kawasan Sanur merupakan pionir kepariwisataan di Bali.
Bahkan Sanur saat ini, kata dia, sebagai pilot percontohan Kementerian Pariwisata sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
"Disamping mengandalkan Sanur, Pemerintah Kota Denpasar melakukan pembenahan beberapa program seperti wisata kota (city tour) yang meliputi wisata pura, puri, pasar dan museum," katanya.
Penilaian kota warisan budaya (heritage city) melalui jelajah pusaka dan mengembangkan kota kreatif berbasis budaya unggulan. pihaknya juga belajar dari Kota Bandung.
"Kami berharap pada pelaku pendukung pariwisata seperti para travel tour di Bandung dan buyer lainnya mendukung program Denpasar City Tour," ujarnya.
Sementara Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana menegaskan "Table Top" merupakan kegiatan pertemuan bisnis antara para "travel agent dan corporate" di Jawa Barat terutama Kota Bandung selaku "buyer" dan para industri pariwisata dari Bali di antaranya para perjalanan wisata yang tergabung dalam Asita Bali.
Ia mengatakan dipilihnya Kota Bandung, karena dijadikan pilihan destinasi yang menarik. Disamping itu Bandung melayani penerbangan langsung sebanyak delapan kali sehari.
"Jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Bali tahun 2014 sebanyak 6.392.460 orang dan wisatawan mancanegara 3.766.638 orang. Mengalami kenaikan 14.89 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah akomodasi berbintang dan non bintang di Bali tahun 2014 sebanyak 1.395 dengan total kamar 53.897 unit. Jumlah ini belum termasuk ribuan kamar lainnya dalam proses pembangunan," katanya. (I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Wayan Gunawan melalui surat elektronik kepada media di Denpasar, Selasa, mengatakan kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) diselenggarakan di Meeting Rooms Hotel Clarity Bandung pada Senin (9/3) malam.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua DPD Asita Bali Ketut Ardana, Perwakilan Dinas Pariwisata Kota Bandung, Ketua DPD Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansjah dan Bandung Tourism Promotion Board.
Gunawan lebih lanjut mengatakan tantangan dunia pariwisata saat ini sangat berat. Dimulainya terjadi krisis global di berbagai belahan dunia serta munculnya destinasi baru akan mempengaruhi angka kunjungan wisatawan. Hal itu juga mulai dirasakan di Denpasar.
``Mengacu pada tagline "Kenali Negerimu, Cintai Negerimu" maka pentingnya bagi kami melaksanakan `Table Top` bekerja sama dengan Asita Bali dengan harapan dapat mengenal potensi kepariwisataan di daerah masing-masing. Juga dapat meningkatkan kerja sama dua belah pihak, baik kerja sama antarpemerintah (G to G), antarpemerintah dengan swasta (G to B), antarswasta (B to B),`` katanya.
Menurut Gunawan, melalui "Table Top" ini akan disampaikan kepariwisataan di Denpasar yang juga sebagai Ibu Kota Provinsi Bali merupakan pusat pemerintahan, pendidikan dan perekonomian.
Dikatakan Denpasar terletak sebagai jantung Pulau Bali, sangat strategis aksebilitas memadai dan peluang investasi cukup kondusif. Daya tarik alam memang tidak banyak, hanya memiliki kawasan Sanur merupakan pionir kepariwisataan di Bali.
Bahkan Sanur saat ini, kata dia, sebagai pilot percontohan Kementerian Pariwisata sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
"Disamping mengandalkan Sanur, Pemerintah Kota Denpasar melakukan pembenahan beberapa program seperti wisata kota (city tour) yang meliputi wisata pura, puri, pasar dan museum," katanya.
Penilaian kota warisan budaya (heritage city) melalui jelajah pusaka dan mengembangkan kota kreatif berbasis budaya unggulan. pihaknya juga belajar dari Kota Bandung.
"Kami berharap pada pelaku pendukung pariwisata seperti para travel tour di Bandung dan buyer lainnya mendukung program Denpasar City Tour," ujarnya.
Sementara Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana menegaskan "Table Top" merupakan kegiatan pertemuan bisnis antara para "travel agent dan corporate" di Jawa Barat terutama Kota Bandung selaku "buyer" dan para industri pariwisata dari Bali di antaranya para perjalanan wisata yang tergabung dalam Asita Bali.
Ia mengatakan dipilihnya Kota Bandung, karena dijadikan pilihan destinasi yang menarik. Disamping itu Bandung melayani penerbangan langsung sebanyak delapan kali sehari.
"Jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Bali tahun 2014 sebanyak 6.392.460 orang dan wisatawan mancanegara 3.766.638 orang. Mengalami kenaikan 14.89 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah akomodasi berbintang dan non bintang di Bali tahun 2014 sebanyak 1.395 dengan total kamar 53.897 unit. Jumlah ini belum termasuk ribuan kamar lainnya dalam proses pembangunan," katanya. (I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015