Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Bali lebih selektif untuk mengajukan atletnya untuk mengikuti Program Indonesia Emas Daerah (Primada) yang dicanangkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia setempat.

"Kami tidak akan gegabah dalam mengajukan atlet putra atau putri untuk masuk dalam program andalan KONI Bali yaitu Primada," kata Ketua Umum Pengprov TI Bali, Lan Ananda di Denpasar, Selasa.

Untuk dapat masuk ke dalam Primada itu, kata dia atletnya harus memiliki ranking nasional karena dapat menjadi cermin prestasi di kejuaraan selanjutnya. Menurut dia, dengan adanya atlet yang masuk peringkat nasional untuk masuk Primanda, maka taekwondoin tersebut dapat mempertanggungjawabkan peringkatnya.

Selain itu, taekwondoin yang sudah memegang gelar juara kejurnas juga belum tentu diajukan ke Primada Bali. "Apabila atlet itu memiliki peringkat nasional, umumnya diakumulasi dari prestasi beberapa kejuaraan nasional dan internasional," ujar Lan Ananda.

Kondisi tersebut diakuinya membuat TI Bali hanya mengajukan dua atlet untuk menghuni Primada. Keduanya taekwondoin itu yakni Hendra Dwi Santoso dan Argya Virangga yang sudah masuk peringkat nasional.

"Argya tidak hanya mengejar ranking nasional, namun juga mengejar ranking dunia di kejuaraan internasional, dimana atlet tersebut dipersiapkan membela Indonesia di SEA Games Singapura Juni nanti," ujarnya. Untuk itu, pihaknya meminta KONI Bali membuat aturan jelas terkait atlet cabang olahraga yang pantas masuk ke Primada Bali. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015