New York (Antara Bali) - Harga minyak dunia berbalik lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), dipicu kerusuhan di negara pengekspor minyak Libya dan pasar memperkirakan kenaikan lain dalam persediaan di Amerika Serikat.
Di perdagangan New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 93 sen menjadi ditutup pada 50,52 dolar AS per barel, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April melompat 1,48 dolar AS menjadi menetap di 61,02 dolar AS per barel di perdagangan London.
"Ketegangan geopolitik kembali memberikan dukungan terhadap harga minyak hari ini, karena Libya mendapat serangan baru pada ladang-ladang minyaknya oleh para militan," kata Matt Smith dari Schneider Electric.
Pesawat-pesawat tempur milisi menyerang terminal ekspor minyak utama di Libya tetapi dibalas tembakan-tembakan anti-pesawat walaupun tanpa bisa mengenai target mereka, juru bicara penjaga di sana mengatakan.
Data persediaan mingguan Departemen Energi AS yang akan dirilis pada Rabu akan menjadi fokus pasar berikutnya, kata Tim Evans dari Citi Futures. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Di perdagangan New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 93 sen menjadi ditutup pada 50,52 dolar AS per barel, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April melompat 1,48 dolar AS menjadi menetap di 61,02 dolar AS per barel di perdagangan London.
"Ketegangan geopolitik kembali memberikan dukungan terhadap harga minyak hari ini, karena Libya mendapat serangan baru pada ladang-ladang minyaknya oleh para militan," kata Matt Smith dari Schneider Electric.
Pesawat-pesawat tempur milisi menyerang terminal ekspor minyak utama di Libya tetapi dibalas tembakan-tembakan anti-pesawat walaupun tanpa bisa mengenai target mereka, juru bicara penjaga di sana mengatakan.
Data persediaan mingguan Departemen Energi AS yang akan dirilis pada Rabu akan menjadi fokus pasar berikutnya, kata Tim Evans dari Citi Futures. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015