Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana mengembangkan wisata di daerah pegunungan maupun desa yang berbatasan dengan hutan, seperti di obyek wisata Bunut Bolong, Desa Manggissari.

"Kami membangun wantilan atau tempat peristirahatan disini, untuk wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam hutan dan perbukitan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olaharaha, Pariwisata Dan Budaya Jembrana, Nengah Alit, saat mendampingi Bupati I Putu Artha melihat obyek wisata di wilayah Kecamatan Pekutatan tersebut, Kamis.

Sayangnya, saat melihat wantilan tersebut Artha tampak kecewa, karena beberapa bagian bangunan dianggapnya tidak proporsional.

"Rangka atap dengan penyangganya kok tidak tepat, lantai juga tidak rata. Gimana ini kerja pemborongnya?" katanya.

Selain itu, ia melihat posisi panggung yang ada di wantilan tersebut juga kurang representatif, karena terlalu memanjang dan sempit.

Kepada Alit ia memerintahkan segera memanggil pemborong, untuk dimintai pertanggungjawaban serta melakukan perbaikan.

Perbekel atau Kepala Desa Manggissari I Ketut Suarjana, yang hadir juga tidak luput dari kritikan Artha, dengan memintanya mengawasi kerja pemborong.

"Bapak sebagai penerima manfaat dari pembangunan ini jangan diam saja, kalau hasil kerja pemborong tidak sesuai. Tidak perlu takut untuk melaporkan kepada kami, karena yang digunakan bukan uang pemborong, tapi dana dari pemerintah," katanya.

Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gusti Putu Mertadana ia minta, dilakukan pendataan dan evaluasi terhadap pemborong yang nakal, dengan sanksi mereka tidak boleh mengikuti tender proyek Pemkab Jembrana.

Menurut Alit, wantilan di obyek wisata Bunut Bolong ini dibangun dengan dana Rp397 juta lebih, dan pemborong dikenai pinalti Rp15 juta karena terlambat menyelesaikannya.

"Kami akan panggil pemborong sesuai perintah Pak Bupati. Pengelolaan wantilan ini akan diserahkan ke desa, sehingga lebih bermanfaat," katanya.

Obyek wisata Bunut Bolong berupa pohon bunut yang bolong di tengahnya, dan bisa dilalui kendaraan besar seperti bus.

Selain keanehan pohon bunut tersebut, dari tempat ini juga bisa menikmati pemandangan alam berupa hutan di sekitarnya.

Di Kabupaten Jembrana sebenarnya cukup banyak obyek wisata di pegunungan, seperti air terjun, namun karena infrasruktur seperti jalan tidak ada, sehingga luput dari kunjungan wisatawan.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015