Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana menindaklanjuti informasi dari masyarakat, terkait ikan di Pasar Yehembang, Kecamatan Mendoyo yang diduga mengandung formalin.

"Tadi kami melakukan pengecekan ke pedagang ikan di pasar tersebut. Dari contoh ikan yang diambil, kami tidak menemukan kandungan formalin," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta MKes, di Negara, Selasa.

Ia mengatakan, respon cepat terhadap laporan dari masyarakat tersebut pihaknya lakukan, agar tidak terjadi keresahan karena ikan laut merupakan salah satu lauk yang banyak dikonsumsi masyarakat.

"Dengan tidak ditemukan kandungan formalin, masyarakat bisa tenang untuk mengkonsumsi ikan yang dibeli dari pasar tersebut," ujarnya.

Menurutnya, jenis ikan yang diambil sebagai contoh antara lain tongkol, selayar dan teri, yang menurut pedagang mereka peroleh dari pengepul di Desa Pengambengan.

Sebagai pengetahuan dasar, ia mengatakan, ikan yang mengandung formalin biasanya tidak banyak dikerubungi lalat, dengan warna insang putih, tidak merah sebagaimana mestinya.

"Kalau ikan yang masih alami, biasanya banyak dikerubungi lalat, warna insangnya merah segar, serta lebih berbau amis," katanya.

Untuk menghindarkan masyarakat dari bahan makanan yang mengandung formalin, ia mengaku, pihaknya rutin melakukan pembinaan kepada pedagang maupun masyarakat.

Karena menganggap penting untuk kesehatan masyarakat, menurutnya, untuk pembinaan tersebut Pemkab Jembrana mengalokasikan anggaran Rp75 juta pertahun.

"Efek penggunaan formalin sangat berbahaya bagi masyarakat. Bisa memicu kanker, dan penyakit mematikan lainnya. Kami berterimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi, namun khusus ikan di Pasar Yehembang bebas formalin," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015