Jakarta (Antara Bali) - Sejarawan Bonnie Triyana mengatakan riset yang pernah dilakukannya beberapa waktu lalu menunjukkan banyak generasi muda di Indonesia yang tak mengenal sosok dan ketokohan Bung Hatta, proklamator kemerdekaan RI.
Bonnie yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Historia itu di Jakarta, Minggu mengatakan banyak generasi kini yang tidak tahu dan justru tidak tertarik untuk mencari tahu lagi tentang tokoh ini.
"Saya pernah melakukan riset sejauh mana anak sekarang mengenal Bung Hatta, dan hasilnya sungguh mengejutkan, mereka tidak tahu banyak tentang Bung Hatta. Bahkan ada yang menyangka Soekarno-Hatta adalah satu orang, jelas ini memprihatinkan," katanya.
Padahal menurut Bonnie, Muhammad Hatta adalah pemimpin yang otentik, pemimpin yang punya keselarasan antara ucapan dan perbuatan yang patut diteladani generasi muda di Tanah Air.
"Hatta adalah sosok lurus dalam sejarah Indonesia," katanya.
Ia sendiri mendukung pembuatan film Bung Hatta sebagai salah satu upaya untuk mendorong generasi muda mengenal ketokohan dan keteladanan Bung Hatta.
"Ini menjadi tantangan bagi pembuat film, membuat film Bung Hatta menjadi menarik, dan bisa mengajak orang menonton film ini. Menjadi media agar bangsa ini mengetahui semangat luhur Hatta," kata Bonnie.
Tokoh yang juga mendukung pembuatan film tentang Bung Hatta adalah mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup era Orde Baru Emil Salim.
Menurut dia, Hatta telah mewariskan empat spirit yang harus dilestarikan dan masih relevan hingga kini.
"Empat spirit Bung Hatta adalah kepemimpinan yang patriot, nasionalis, intelektual, dan religius," kata Emil.
Emil berharap keteladan ini dapat digambarkan dalam film yang rencananya akan diproduksi oleh Dante Sinema tersebut. "Saya mendukung film ini," tegasnya.
Sementara mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Pati Djalal juga menyatakan sangat mendukung film tentang Bung Hatta.
"Seharusnya semangat Hatta dikembalikan ke berbagai institusi di negeri ini. Melihat teaser film Hatta, saya yakin film ini dikerjaan dengan baik, Hatta adalah sosok inspirasional," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Bonnie yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Historia itu di Jakarta, Minggu mengatakan banyak generasi kini yang tidak tahu dan justru tidak tertarik untuk mencari tahu lagi tentang tokoh ini.
"Saya pernah melakukan riset sejauh mana anak sekarang mengenal Bung Hatta, dan hasilnya sungguh mengejutkan, mereka tidak tahu banyak tentang Bung Hatta. Bahkan ada yang menyangka Soekarno-Hatta adalah satu orang, jelas ini memprihatinkan," katanya.
Padahal menurut Bonnie, Muhammad Hatta adalah pemimpin yang otentik, pemimpin yang punya keselarasan antara ucapan dan perbuatan yang patut diteladani generasi muda di Tanah Air.
"Hatta adalah sosok lurus dalam sejarah Indonesia," katanya.
Ia sendiri mendukung pembuatan film Bung Hatta sebagai salah satu upaya untuk mendorong generasi muda mengenal ketokohan dan keteladanan Bung Hatta.
"Ini menjadi tantangan bagi pembuat film, membuat film Bung Hatta menjadi menarik, dan bisa mengajak orang menonton film ini. Menjadi media agar bangsa ini mengetahui semangat luhur Hatta," kata Bonnie.
Tokoh yang juga mendukung pembuatan film tentang Bung Hatta adalah mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup era Orde Baru Emil Salim.
Menurut dia, Hatta telah mewariskan empat spirit yang harus dilestarikan dan masih relevan hingga kini.
"Empat spirit Bung Hatta adalah kepemimpinan yang patriot, nasionalis, intelektual, dan religius," kata Emil.
Emil berharap keteladan ini dapat digambarkan dalam film yang rencananya akan diproduksi oleh Dante Sinema tersebut. "Saya mendukung film ini," tegasnya.
Sementara mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Pati Djalal juga menyatakan sangat mendukung film tentang Bung Hatta.
"Seharusnya semangat Hatta dikembalikan ke berbagai institusi di negeri ini. Melihat teaser film Hatta, saya yakin film ini dikerjaan dengan baik, Hatta adalah sosok inspirasional," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015