Denpasar (Antara Bali) - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena eksekusi terhadap dua terpidana mati berkewarganegaraan Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, akan dilaksanakan di luar Pulau Dewata.

"Kami sangat bersyukur jika eksekusi terpidana Bali Nine ini jika memang benar di luar Bali," kata Ketua PHDI Provinsi Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, kalau eksekusi dilaksanakan di Bali hal itu akan berdampak membawa kekotoran secara spiritual atau istilah Balinya disebut dengan "leteh".

Selain itu, Ngurah Sudiana berpandangan Bali tidak memiliki tempat untuk dilakukan eksekusi mati terhadap kedua terpidana mati yang terlibat kasus narkoba tersebut.

"Tempat eksekusi mati di Bali memang tidak ada. Kuburan di Bali itu `kan untuk menanam (jenazah) dan Ngaben (membakar jenazah). Bukan untuk eksekusi," ujarnya.

Di sisi lain, jika eksekusi dipaksakan di Bali, kata dia, juga dibutuhkan ritual upacara yang besar dan waktu yang lama untuk membersihkan secara spiritual.

Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau pada Kejaksaan Agung supaya pelaksanaan eksekusi terhadap dua anggota kelompok "Bali Nine" Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dilakukan di luar Pulau Dewata.

"Masalah tempatnya kita mengimbau jangan di Bali. Mengimbau, karena saya tidak bisa menentukan, tidak juga bisa menolak karena ini NKRI," kata Pastika.

Ia berpandangan jika eksekusi terhadap dua terpidana mati berkewarganegaraan Australia itu dilakukan di Bali, maka akan memberi efek psikologis bagi warga negara Australia. "Di sini orang Australia banyak sekali. Turis kita itu banyak banget orang Australia dan menganggap Bali sebagai rumah sendiri," ucap Pastika.

Sementara itu Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan pihaknya memang harus menghormati kearifan lokal dan sosial yang berlaku di Bali. Sedangkan tempat eksekusi masih akan dibahas.

Kejaksaan Agung berencana melaksanakan eksekusi hukuman mati kedua terhadap terpidana kasus narkoba pada bulan depan. Jumlahnya saat ini masih sedang dihitung, termasuk "Bali Nine". (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015