Denpasar (Antara Bali) - Tim medis Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, menyatakan bahwa penyebab kematian lima korban kebakaran di kamar hotel di Klungkung, Bali, adalah terlalu banyak menghirup gas monoksida.

"Kelima korban diketahui meninggal terlebih dahulu karena menghirup gas monoksida dan selanjutnya baru tubuhnya terbakar," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Sabtu.

Dari hasil pemeriksaan autopsi ditemukan adanya bau minyak tanah dari lambung ke lima jenazah yang biasanya sering digunakan sebagai pelarut pada pembunuh serangga.

Pihaknya menduga sebelum meninggal korban sempat minum racun jenis pembunuh serangga tersebut.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan laboratorium," ujarnya.

Upaya autopsi tersebut dilakukan atas permintaan tim penyidik Polres Klungkung untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Kemudian dari pemeriksaan fisik menunjukkan tidak ada paksaan saat hendak meminum cairan racun serangga. Perlu diketahui, racun serangga pada umumnya ada bahan aktif dan pelarut, dimana bahan pelarut tersebut mengandung minyak tanah.

"Dari jumlah tertentu racun serangga memang mematikan, melihat akibatnya dalam tubuh, keracunan gas monoksida lebih cepat menyebabkan kematian. Jadi dapat kami simpulkan kematian korban akibat keracunan gas dari pembakaran," ujarya.

Sementara itu, Kapolres Klungkung, Ajun Komisaris Besar Ni Wayan Sri Yudayatni, saat ditemui di ruang Forensik RSUP Sanglah mengatakan bahwa kedatangannya tersebut guna menerima laporan hasil autopsi korban.

"Secara administratif, jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga, namun untuk kepulangannya nanti pukul 14.00 Wita karena saat ini keluarga masih mempersiapkan di rumah keluarga," katanya.

Terkait motif dari kasus tersebut, pihaknya masih dalam proses penyidikan. Saat ini hasilnya autopsi sudah keluar dan saat ini masih dalam penyidikan. Masih tunggu waktu untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.

Sementara itu, pihak keluarga korban menyatakan bahwa jenazah akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Padang Kerta, Kabupaten Karangasem. Jenazah nantinya akan langsung dibawa ke kuburan desa adat tersebut.

Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari lima orang yakni Gusti Agus Karpica (32), Gusti Ayu Rastapiani (29), Gusti Putu Narendra Kresna (6), Gusti Alit Satria Wedana (4) dan bayi usia 7 bulan Gusti Ayu Santi Jayanti ditemukan tewas terbakar di Hotel Tower, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Jumat (23/1) lalu. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015