Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo memastikan kerja sama dengan Belanda tetap berlanjut dalam proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, meski negara itu telah menarik duta besarnya dari Indonesia.

Indroyono dalam seminar pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Jakarta, Rabu, mengatakan investor Belanda yang bekerja sama adalah Port of Rotterdam International.

"Meskipun ada masalah kemarin soal Duta Besar Belanda yang ditarik, tapi kerja sama dengan Indonesia akan tetap berjalan," katanya.

Belanda sebelumnya memanggil duta besarnya di Indonesia setelah pemerintah mengeksekusi enam narapidana kasus narkoba, Minggu (18/1) dini hari, karena salah satu dari narapidana kasus narkoba yang dieksekusi mati adalah warga negaranya yaitu Ang Kiem Soei.

Kendati demikian, Menko Kemaritiman Indroyono memastikan kerja sama dengan Port of Rotterdam International Belanda akan tetap berlanjut meski kejadian itu.

Pemerintah sebelumnya memastikan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, yang menjadi salah satu inti konsep tol laut, siap dibangun melalui skema kerja sama rancang bangun antara PT Pelindo I dan Port Of Rotterdam Belanda.

Pelabuhan yang nantinya dibangun dengan dana awal sebesar 400 juta dolar AS itu akan mendukung operasionalisasi Pelabuhan Belawan-Medan dan mengintegrasikannya dengan Kawasan Industri di Sei Mangkei, Sumatera Utara.

Nantinya, kawasan Industri Sei Mangkei akan berkonsentrasi pada produk produk olahan kepala sawit sehingga mampu memberikan suplai muatan kargo untuk Pelabuhan Kuala Tanjung.

"Guna memperkuat sarana pelabuhan dan kawasan industri ini, maka jalan tol Belawan-Medan segera diperpanjang menjadi jalan tol Medan-Belawan-Kuala Tanjung-Sei Mangkei," ujarnya.

Selain itu, sumber daya listrik juga segera ditingkatkan dengan pembangunan tambahan pembangkit listrik di Asahan. Dengan demikian, Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan siap beroperasi pada awal 2018 nanti.

Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung menurut Indroyono, merupakan realisasi konsep tol laut sesuai visi Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam rangka meningkatkan konektivitas antarpulau dan memperkuat sistem logistik nasional.

Pemerintah menargetkan pembangunan 24 pelabuhan termasuk lima pelabuhan laut dalam (deep sea port) hingga 2019. Saat ini, pembangunan empat pelabuhan laut dalam (deep sea port) yaitu di Kuala Tanjung (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), dan Makassar (Makassar) sudah mulai dibangun. Sementara Pelabuhan Sorong (Papua Barat) baru akan memasuki tahap studi kelayakan.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015