Denpasar (Antara Bali) - Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto Bali terus menurun dalam sepuluh tahun terakhir tapi pertumbuhannya masih lebih tinggi dari tingkat nasional.

"Pertumbuhan sektor pertanian di Bali selama 2009 tercatat 5,26 persen, sementara tingkat nasional hanya 3,6 persen," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi pada Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, pertumbuhan sektor pertanian itu diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 7,6 persen hingga 2013.

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Bali pada 2000 mencapai 21,68 persen, turun menjadi 18,23 persen pada akhir 2009.

Pemprov Bali melakukan berbagai upaya dan terobosan dengan mengembangkan pola pertanian terintegrasi di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini.

Sistem pertanian terpadu itu sudah dikembangkan pada 50 lokasi dan akan ditingkatkan menjadi 350 lokasi pada 2013. Pada 2011 akan menambah 100 unit pertanian terpadu dan 100 unit lagi secara berturut-turut dua tahun berikutnya.

Ketut Teneng menjelaskan, pengembangan pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan dalam satu  kawasan secara terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan kontribusi sektor pertanian, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Pendapatan per kapita petani di Bali dari sektor pertanian saja kini sebesar Rp9,6 juta per tahun atau Rp800.000 per bulan. Melalui pengembangan sistem pertanian terpadu itu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani menjadi dua kali lipat minimal Rp17 juta.

Ketut Teneng menambahkan, meskipun kontribusi pertanian terhadap PDRB Bali menunjukkan penurunan, namun nilai tukar petani (NTP) secara umum di atas 100 persen yakni 103,49 persen.

Hal itu menunjukkan secara umum petani Bali cukup sejahtera, namun khusus petani tanaman pangan, peternak dan  nelayan NTPnya di bawah 100 persen atau masih belum sejahtera.

Melalui program terobosan yang digagas Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub AAN Puspayoga diharapkan mampu menyejahterakan petani dan masyarakat Bali pada umumnya, ujar Ketut Teneng.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010