Jakarta (Antara Bali) - Sebagian dari kita mungkin menjadikan konsumsi teh sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Hanya saja, kesalahan dalam menyeduh teh justru dapat merusak efek sehat teh itu bagi tubuh.

"Saat menyeduh (teh), jangan terlalu lama, agar teh tidak terlalu kental dan pekat. Kalau terlalu kental tentu tak bagus untuk kesehatan tubuh, akan berefek pada ginjal," ujar Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia sekaligus konsultan teh, Ratna Somantri, dalam peluncuran salah satu produk kemasan teh di Jakarta, Rabu.

Di samping itu, lanjut Ratna, teh yang terlalu pekat dan kental dapat merusak rasa teh itu sendiri. Oleh karena itu, dia menyarankan agar kita tidak menyeduh teh lebih dari lima menit.

"Khusus untuk teh hitam tidak boleh diseduh lebih dari lima menit. Tetapi untuk teh hijau usahakan seduh dalam dua menit saja," kata dia.

Ratna mengatakan, suatu komoditas teh dikatakan baik, bila efeknya tidak hanya dirasakan mulut (enak), tetapi juga dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Menurut dia, efek positif yang paling kentara saat mengonsumsi teh ialah efek menenangkan. Sementara efek jangka panjangnya, bisa mencegah tubuh dari radikal bebas.

"Aromanya enak dan menenangkan. Kalau hanya sepet atau pahit saja, berarti teh nya tidak berkualitas baik. Lalu, after taste, rasanya akan terasa antara sepet tetapi ada manisnya juga," kata Ratna.

Dia menyarankan, konsumsi teh sebaiknya dilakukan secara rutin. Saat pagi misalnya, kita dapat mengonsumsi teh hijau karena bisa berefek menenangkan dan membantu konsentrasi berpikit. Sementara saat sore atau malam, saat stamina mulai turun, teh hitam bisa menjadi pilihan. (WDY)

Pewarta: Oleh Lia Wanadriani Santosa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015