Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan melanjutkan vaksinasi massal rabies untuk tahap keenam yang diharapkan dapat dilaksanakan mulai Maret 2015.

"Kami berharap vaksinasi bisa dilaksanakan dari Maret hingga Juni mendatang, tetapi nanti kepastian kapan dimulainya tergantung lagi proses ketersediaan sarana prasarana dan vaksinnya," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra, di Denpasar, Rabu.

Ia mengemukakan, untuk saat ini masih ada stok vaksin rabies sekitar 70 ribu dosis yang merupakan sisa stok tahun lalu, dan pihaknya akan melakukan pengadaan lagi sebanyak 250 ribu untuk tahun ini. "Target kami, tahun ini vaksinasi rabies dapat menyasar lebih dari 300 ribu anjing," ucapnya.

Pihaknya memprediksi populasi anjing di Bali lebih dari 400 ribu ekor dan pada tahun sebelumnya anjing yang berhasil divaksinasi sekitar 385 ribu ekor.

"Capaian vaksinasi rabies tahap kelima waktu itu sekitar 345 ribuan, sedangkan sisanya merupakan vaksinasi yang dilakukan menyisir wilayah-wilayah yang masih tercecer," ujarnya.

Untuk menyukseskan vaksinasi rabies tahun ini, Sumantra kembali mengharapkan partisipasi aktif masyarakat agar dapat memelihara anjing dengan baik.

"Jika anjing dibiarkan berkeliaran, tentunya akan susah untuk divaksin. Belum lagi dengan keberadaan anjing-anjing yang memang tidak bertuan," kata Sumantra.

Menurut dia, anjing tidak akan menularkan rabies jika sudah divaksin karena nantinya sudah memiliki kekebalan. Di sisi lain, anjing yang sudah mati, tentunya tidak dapat menularkan virus rabies.

"Tetapi untuk anjing hidup yang sudah tertular rabies, tidak ada gunanya juga jika divaksin. Anjing yang sudah telanjur membawa virus rabies akan sangat berbahaya ketika menggigit manusia. Oleh karena itu, langkah yang sebaiknya dilakukan hanya melalui eliminasi dan sampelnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan," ujar Sumantra. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015