Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana memetakan wilayah rawan longsor, agar bisa cepat dilakukan tindakan jika terjadi bencana.
"Dari pemetaan yang kami lakukan, wilayah Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan rawan longsor karena ada tebing dan bukit. Ada empat titik di dua kecamatan tersebut," kata Kepala Kantor Satpol PP Jembrana, Gusti Ngurah Rai Budi, yang instansinya membawahi penanganan bencana, di Negara, Jumat.
Menurutnya, antisipasi yang dilakukan antara lain memetakan jalur evakuasi termasuk penyelamatan jika terjadi bencana tersebut.
Saat musim hujan seperti saat ini, ia mengaku, lewat pemerintah kecamatan maupun desa minta warga yang tinggal di bawah tebing atau bukit untuk waspada.
"Seharusnya wilayah yang rawan longsor harus bersih dari pemukiman. Kami imbau warga tidak membangun rumah di dekat tebing atau atas bukit," ujarnya.
Selain pemetaan, ia mengatakan, pihaknya juga menyiapkan anggota dari Satpol PP maupun Taruna Siaga Bencana (Tagana), yang setiap saat siap diterjunkan jika terjadi bencana.
Kerjasama dengan instansi lain seperti Dinas Sosial, untuk keperluan logistik korban juga dilakukan, agar penanganan lebih cepat.
Ia juga mengungkapkan, lokasi rawan longsor juga terdapat di jalan utama Denpasar-Gilimanuk, yang sisi-sisinya terdapat tebing curam.
Setelah pemetaan ini, ia akan melakukan pemaparan ke Pemerintah Provinsi Bali, terkait strategi Kabupaten Jembrana dalam menangani bencana.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dari pemetaan yang kami lakukan, wilayah Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan rawan longsor karena ada tebing dan bukit. Ada empat titik di dua kecamatan tersebut," kata Kepala Kantor Satpol PP Jembrana, Gusti Ngurah Rai Budi, yang instansinya membawahi penanganan bencana, di Negara, Jumat.
Menurutnya, antisipasi yang dilakukan antara lain memetakan jalur evakuasi termasuk penyelamatan jika terjadi bencana tersebut.
Saat musim hujan seperti saat ini, ia mengaku, lewat pemerintah kecamatan maupun desa minta warga yang tinggal di bawah tebing atau bukit untuk waspada.
"Seharusnya wilayah yang rawan longsor harus bersih dari pemukiman. Kami imbau warga tidak membangun rumah di dekat tebing atau atas bukit," ujarnya.
Selain pemetaan, ia mengatakan, pihaknya juga menyiapkan anggota dari Satpol PP maupun Taruna Siaga Bencana (Tagana), yang setiap saat siap diterjunkan jika terjadi bencana.
Kerjasama dengan instansi lain seperti Dinas Sosial, untuk keperluan logistik korban juga dilakukan, agar penanganan lebih cepat.
Ia juga mengungkapkan, lokasi rawan longsor juga terdapat di jalan utama Denpasar-Gilimanuk, yang sisi-sisinya terdapat tebing curam.
Setelah pemetaan ini, ia akan melakukan pemaparan ke Pemerintah Provinsi Bali, terkait strategi Kabupaten Jembrana dalam menangani bencana.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015