Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan membangun sekitar 200 saluran irigasi selama 2015 sebagai salah satu upaya membantu petani mewujudkan ketahanan pangan.
"Pertanian itu akan bisa berkembang terus dengan baik, apabila didukung infrastruktur yang bagus dan salah satu yang terpenting adalah saluran irigasi," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat berdialog dengan para petani, peternak dan nelayan, di Denpasar, Jumat.
Terkait dengan saluran irigasi yang akan dibangun itu, ujar dia, tiap satu saluran akan dialokasikan anggaran sekitar Rp250 juta. "Saluran irigasi yang rusak akan dibantu untuk diperbaiki, sedangkan yang tidak ada akan dibangun," ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Badung itu juga berharap para petani agar tetap menjaga saluran irigasi yang sudah bagus dan memanfaatkan sebaik-baiknya.
"Jangan sampai saluran irigasi dibiarkan tersumbat oleh kotoran berupa ranting-ranting pohon maupun sampah, karena nantinya akan mempengaruhi produktivitas pertanian," katanya.
Di sisi lain, untuk mendukung ketahanan pangan, Sudikerta mengatakan pemprov setempat juga tiap tahun rutin memberikan subsidi pupuk kepada para petani.
"Dengan adanya subsidi pupuk, produktivitas petani dapat lebih meningkat dalam setiap panennya," ujarnya.
Pemprov Bali, lanjut dia, sejak 2009 juga meluncurkan Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) untuk lebih meningkatkan pendapatan petani, di samping mendukung upaya ketahanan pangan.
Sudikerta menambahkan bahwa para peternak dapat memperoleh hasil tambahan dari ternak yang dikembangkan di Simantri, tidak hanya dari anakan, juga dari kotoran dan urine-nya yang diolah menjadi pupuk dan biourine untuk menyuburkan tanaman.
Hingga saat ini, di Bali sudah lebih dari 400 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mendapatkan bantuan program Simantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pertanian itu akan bisa berkembang terus dengan baik, apabila didukung infrastruktur yang bagus dan salah satu yang terpenting adalah saluran irigasi," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat berdialog dengan para petani, peternak dan nelayan, di Denpasar, Jumat.
Terkait dengan saluran irigasi yang akan dibangun itu, ujar dia, tiap satu saluran akan dialokasikan anggaran sekitar Rp250 juta. "Saluran irigasi yang rusak akan dibantu untuk diperbaiki, sedangkan yang tidak ada akan dibangun," ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Badung itu juga berharap para petani agar tetap menjaga saluran irigasi yang sudah bagus dan memanfaatkan sebaik-baiknya.
"Jangan sampai saluran irigasi dibiarkan tersumbat oleh kotoran berupa ranting-ranting pohon maupun sampah, karena nantinya akan mempengaruhi produktivitas pertanian," katanya.
Di sisi lain, untuk mendukung ketahanan pangan, Sudikerta mengatakan pemprov setempat juga tiap tahun rutin memberikan subsidi pupuk kepada para petani.
"Dengan adanya subsidi pupuk, produktivitas petani dapat lebih meningkat dalam setiap panennya," ujarnya.
Pemprov Bali, lanjut dia, sejak 2009 juga meluncurkan Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) untuk lebih meningkatkan pendapatan petani, di samping mendukung upaya ketahanan pangan.
Sudikerta menambahkan bahwa para peternak dapat memperoleh hasil tambahan dari ternak yang dikembangkan di Simantri, tidak hanya dari anakan, juga dari kotoran dan urine-nya yang diolah menjadi pupuk dan biourine untuk menyuburkan tanaman.
Hingga saat ini, di Bali sudah lebih dari 400 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mendapatkan bantuan program Simantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015