Gianyar (Antara Bali) - Polres Gianyar, Bali, menduga orang lokal ikut terlibat dalam pencurian "pratima" berusaia ratusan tahun sehingga benda-benda yang disakralkan umat Hindu itu berada di tangan kolektor asal Italia Roberto G (50).

"Kami masih melakukan penyilidikan karena kami menduga orang lokal ikut terlibat," kata Kapolres Gianyar AKBP Ahmad Nur Wakhid kepada wartawan di Gianyar, Senin.

Beberapa waktu lalu, Polres Badung mengamankan seorang kolektor Roberto G karena menyimpan ratusan pratima di tempat tinggalnya di kawasan Jalan Bumbak Kerobokan, Jumat (3/9).

Saat ini, kata Nur Wakhid, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi untuk menguak jaringan pencuri pratima yang terjadi di Kabupaten Gianyar. Namun ia tidak bersedia menyebutkan berapa saksi yang sudah diperiksa.

Pada intinya, jelas Nur Wakhid, pihaknya saat ini masih bekerja untuk menangkap para pencuri pratima yang sering beraksi di Kabupaten Gianyar. Pihaknya terus melakukan pengembangan kasus pencurian pratima yang meresahkan masayarakat itu.

Saat ini, jelas dia, pihaknya belum berani menargetkan kapan pencuri yang diduga melibatkan orang lokal itu bisa terungkap.

Selain menyebut masalah pencurian pratima, Kapolres yang baru beberapa pekan bertugas di Kabupaten Gianyar itu mengaku akan menindak tegas soal perederan toto gelap (togel)l di wilayah itu.

"Kami jamin selama seminggu togel akan hilang di Kabupaten Gianyar," ucapnya.

Begitu juga halnya dengan judi tajen, Wahid akan menindak tegas judi sabung ayam itu. "Kami kecualikan penindakan itu, kalau terkait dengan upacara agama," jelasnya. 

Ia meminta kepada masyarakat Gianyar agar tidak menggelar sabungan ayam (tajen) kalau tidak ada kegiatan agama. "Jika membandel terpaksa kami tindak, ini sudah menjadi komitmen kami," ungkapnya.

Begitu juga soal toto gelap, pihaknya mengaku tak akan setengah-setengah menindak masalah itu. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010