Bangli (Antara) - Hendrikus Bernandus Jacobus Maria (70) seorang wisatawan Belanda tewas akibat jatuh dari sepeda angin yang sedang dinaikinya di jalur jurusan Tampaksiring-Kayuambua tepatnya di Banjar Temen, Desa Kayuambua, Susut, Kabupaten Bangli, Selasa.

Kecelakaan tunggal itu diduga akibat korban kelelahan mengayuh sepeda dari Ubud. Saat ditemukan kondisinya sudah kritis dan mengembuskan nafas terakhir sebelum mendapat perawatan medis.

Kasatlantas Polres Bangli, AKP Nyoman Sukadana seizin Kapolres Bangli AKBP Suswanto membenarkan informasi tersebut.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP menunjukkan tidak ada keterlibatan kendaraan lain dalam kecelakaan itu.

Pihaknya memastikan korban terjatuh sendirian. Terkait penyebab kematian, diduga korban kelelahan atau menderita penyakit jantung. "Saat ini jenazah korban sudah kami kirim ke RSUP Sanglah. Pihak konsultan juga sudah dihubungi.

Korban pertama kali ditemukan tak berdaya oleh I Komang Mustika (34) asal Banjar Sribatu, Desa Penglumbaran, Susut. Sekitar pukul 12.00 wita.

Ia mengaku melintas dari arah Tampaksiring, sesampainya di lokasi kejadian, sekitar 30 meter dari Agro Wisata Oka, menemukan korban jatuh dari sepedanya.

Saat pertama dilihat posisinya tengkurap. Sementara itu, teman korban Anna Hendrika Elisabeth (62) sudah berada jauh di depan.
"Istrinya tidak tahu kalau suaminya terjatuh. Beberapa warga akhirnya menyetop dan memberitahu temannya kecelakaan sehingga dia kembali ke lokasi," kata Mustika.

Ketika didekati korban masih bernafas. Hanya saja terdengar ngos-ngosan. Setelah temannya kembali, Mustika mengaku langsung menghubungi ambulan.

Dari penuturan sejumlah warga, kedua turis itu naik sepeda gayung dari arah Tampaksiring ke Kayuambua. Anna Elisabet kepada polisi mengaku datang dari Ubud dengan tujuan berkeliling Bangli.

Saat melintas keduanya beriringan. Korban karena kelelahan akhirnya tertinggal di belakang hingga akhirnya terjatuh. Benturan dengan aspal menyebabkan pelipis kiri korban mengalami luka lecet. (WDY)

Pewarta: Oleh Putu Arthayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015