Denpasar (Antara Bali) - Sekelompok pemuda dari Banjar Plong Mena dan Banjar Plong Gede, Kota Denpasar Barat terlibat bentrok, Minggu.
Para pemuda dari kedua banjar terlibat aksi saling kejar dengan membawa senjata tajam jenis pedang. Kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka, namun bentrokan tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan Dr Sutomo, Denpasar Barat.
Aksi saling kejar itu tidak sampai berbuntut panjang apalagi membawa korban karena polisi dengan cepat datang ke lokasi kejadian untuk melerai mereka yang berselisih.
Informasi yang dihimpun ANTARA, motif bentrokan diduga kuat merupakan dendam lama karena pada Maret 2010, kedua kelompok pemuda dari banjar bertetangga itu pernah berselisih yang berujung pada perusakan patung raksasa atau "ogoh-ogoh".
"Berdasarkan informasi, kuat dugaan kisruh ini memang berlatar belakang dendam, karena saat menjelang perayaan Nyepi belum lama ini, mereka pernah berselisih," kata salah seorang petugas Poltabes Denpasar yang tidak mau disebut namannya.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Wayan Wisnawa Adiputra mengatakan, belum ada pihak yang mengaku menjadi korban maupun yang melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Kejadiannya memang ada, tapi hingga kini tidak ada laporan yang masuk, sehingga belum ada yang kami mintai keterangan," ujarnya.
Informasi dari lokasi menyebutkan bahwa kedua kelompok pemuda dari dua banjar itu memilih berdamai di Kantor Lurah Pemecutan Kaja di Jalan Setia Budi dan sepakat untuk tidak melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Para pemuda dari kedua banjar terlibat aksi saling kejar dengan membawa senjata tajam jenis pedang. Kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka, namun bentrokan tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan Dr Sutomo, Denpasar Barat.
Aksi saling kejar itu tidak sampai berbuntut panjang apalagi membawa korban karena polisi dengan cepat datang ke lokasi kejadian untuk melerai mereka yang berselisih.
Informasi yang dihimpun ANTARA, motif bentrokan diduga kuat merupakan dendam lama karena pada Maret 2010, kedua kelompok pemuda dari banjar bertetangga itu pernah berselisih yang berujung pada perusakan patung raksasa atau "ogoh-ogoh".
"Berdasarkan informasi, kuat dugaan kisruh ini memang berlatar belakang dendam, karena saat menjelang perayaan Nyepi belum lama ini, mereka pernah berselisih," kata salah seorang petugas Poltabes Denpasar yang tidak mau disebut namannya.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Wayan Wisnawa Adiputra mengatakan, belum ada pihak yang mengaku menjadi korban maupun yang melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Kejadiannya memang ada, tapi hingga kini tidak ada laporan yang masuk, sehingga belum ada yang kami mintai keterangan," ujarnya.
Informasi dari lokasi menyebutkan bahwa kedua kelompok pemuda dari dua banjar itu memilih berdamai di Kantor Lurah Pemecutan Kaja di Jalan Setia Budi dan sepakat untuk tidak melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010