Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha marah di Kantor Camat Negara, Jumat, saat mengetahui pegawai di kantor tersebut masih sepi padahal sudah masuk jam kerja.
Ia melakukan inspeksi mendadak ke kantor pukul 07.45 wita bersama Sekkab I Gede Gunadnya, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah, I Wayan Gorim, usai melakukan senam krida yang dilakukan setiap hari jumat.
Baru masuk ke loby kantor camat, raut mukanya terlihat masam, melihat jumlah pegawai pelayanan sangat sedikit, dan suasana kantor terkesan sepi.
Amarahnya tidak bisa ditahan, saat mendapatkan keterangan dari Sekretaris Camat Negara, I Gusti Putu Anom Saputra kalau Camat Negara, Kariadi Erawan juga belum datang.
"Bagaimana bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, kalau jam segini camat belum datang ke kantor? Seharusnya usai senam krida yang dipusatkan di Pemkab, pegawai langsung balik ke kantor untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Kepada Gorim dan Saputra, ia memerintahkan, untuk mengabsen pegawai yang sudah ada saat dirinya datang, dan mendara siapa saja yang belum datang.
Menurutnya, setiap pegawai punya kewajiban yang harus dilaksanakan, meskipun tidak diawasi oleh atasan, sehingga pelayanan berjalan dengan baik.
"Kami tidak bisa setiap saat mengawasi anda, tapi kalau anda bertanggungjawab selaku pegawai, pasti akan tetap bekerja meskipun tanpa pengawasan," ujarnya kepada pegawai Kantor Camat Negara.
Selain masalah kehadiran, ia juga menyoroti, pegawai dari Kecamatan Negara yang jarang mengikuti olahraga krida, padahal itu program dari pemerintah kabupaten.
Jawaban Saputra yang mengatakan, pegawai melakukan olahraga mandiri, justru memicu kembali amarah Artha yang menegaskan, tidak ada olahraga mandiri.
"Jangan membuat aturan sendiri. Sekarang membuat olahraga mandiri lepas dari Pemkab, besok-besok kalau tidak ada di kantor apa akan bilang kantornya ada di rumah masing-masing?" ujarnya.
Ia juga tampak kecewa saat mengecek toilet Lapangan Umum Negara yang terletak di seberang kantor camat, saat menemukan pintu tidak bisa dibuka karena kuncinya berkarat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Ia melakukan inspeksi mendadak ke kantor pukul 07.45 wita bersama Sekkab I Gede Gunadnya, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah, I Wayan Gorim, usai melakukan senam krida yang dilakukan setiap hari jumat.
Baru masuk ke loby kantor camat, raut mukanya terlihat masam, melihat jumlah pegawai pelayanan sangat sedikit, dan suasana kantor terkesan sepi.
Amarahnya tidak bisa ditahan, saat mendapatkan keterangan dari Sekretaris Camat Negara, I Gusti Putu Anom Saputra kalau Camat Negara, Kariadi Erawan juga belum datang.
"Bagaimana bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, kalau jam segini camat belum datang ke kantor? Seharusnya usai senam krida yang dipusatkan di Pemkab, pegawai langsung balik ke kantor untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Kepada Gorim dan Saputra, ia memerintahkan, untuk mengabsen pegawai yang sudah ada saat dirinya datang, dan mendara siapa saja yang belum datang.
Menurutnya, setiap pegawai punya kewajiban yang harus dilaksanakan, meskipun tidak diawasi oleh atasan, sehingga pelayanan berjalan dengan baik.
"Kami tidak bisa setiap saat mengawasi anda, tapi kalau anda bertanggungjawab selaku pegawai, pasti akan tetap bekerja meskipun tanpa pengawasan," ujarnya kepada pegawai Kantor Camat Negara.
Selain masalah kehadiran, ia juga menyoroti, pegawai dari Kecamatan Negara yang jarang mengikuti olahraga krida, padahal itu program dari pemerintah kabupaten.
Jawaban Saputra yang mengatakan, pegawai melakukan olahraga mandiri, justru memicu kembali amarah Artha yang menegaskan, tidak ada olahraga mandiri.
"Jangan membuat aturan sendiri. Sekarang membuat olahraga mandiri lepas dari Pemkab, besok-besok kalau tidak ada di kantor apa akan bilang kantornya ada di rumah masing-masing?" ujarnya.
Ia juga tampak kecewa saat mengecek toilet Lapangan Umum Negara yang terletak di seberang kantor camat, saat menemukan pintu tidak bisa dibuka karena kuncinya berkarat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015