Gianyar (Antara Bali) - PT Sumber Alfaria Trijaya sebagai pengelola toko berjaringan Alfamart dan Alfamidi melestarikan budaya melalui Tradisi Ngelawang di Gianyar, Bali, Senin.
"Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memelihara seni budaya dan tradisi agar tidak sampai punah terimbas zaman," kata Branch Manager Alfamart Ni Luh Gede Wija.
Menurut dia, peserta dalam acara parade ngelawang dan merangkai buah (gebogan) dikhususkan untuk kalangan anak-anak serta remaja.
Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa memiliki dan mencintai seni budaya tradisional Pulau Dewata sehingga tidak dilupakan oleh generasi muda di kawasan pariwisata dunia itu.
Ngelawang berasal dari mitologi Dewi Ulun Danu yang berubah menjadi seorang raksasa yang membantu penduduk desa melakukan roh jahat.
Pada Zaman dahulu ritual itu sangat sakral sehingga apabila bulu-bulu barong tercecer, maka warga akan memungutnya dan menjadikannya sebagai benda yang bertuah.
Saat ini Ngelawang dijadikan pertunjukan seni yang dibawakan oleh sekelompok anak dengan mengarak barong keliling desa dan diiringi dengan gamelan.
Ngelawang berasal dari kata lawang (pintu) yang berarti Ngelawang merupakan pementasan yang dilakukan dari rumah ke rumah maupun dari desa ke desa dengan menggunakan barong bangkung (barong berupa sosok babi).
Dukungan yang diberikan perusahaan diharapkan bukan hanya ikut melestarikan seni dan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai pariwisata Bali di mata turis domestik maupun mancanegara.
"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami dalam menjaga tradisi budaya serta mengajak generasi muda untuk melestarikan seni gelawang dan gebokan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memelihara seni budaya dan tradisi agar tidak sampai punah terimbas zaman," kata Branch Manager Alfamart Ni Luh Gede Wija.
Menurut dia, peserta dalam acara parade ngelawang dan merangkai buah (gebogan) dikhususkan untuk kalangan anak-anak serta remaja.
Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa memiliki dan mencintai seni budaya tradisional Pulau Dewata sehingga tidak dilupakan oleh generasi muda di kawasan pariwisata dunia itu.
Ngelawang berasal dari mitologi Dewi Ulun Danu yang berubah menjadi seorang raksasa yang membantu penduduk desa melakukan roh jahat.
Pada Zaman dahulu ritual itu sangat sakral sehingga apabila bulu-bulu barong tercecer, maka warga akan memungutnya dan menjadikannya sebagai benda yang bertuah.
Saat ini Ngelawang dijadikan pertunjukan seni yang dibawakan oleh sekelompok anak dengan mengarak barong keliling desa dan diiringi dengan gamelan.
Ngelawang berasal dari kata lawang (pintu) yang berarti Ngelawang merupakan pementasan yang dilakukan dari rumah ke rumah maupun dari desa ke desa dengan menggunakan barong bangkung (barong berupa sosok babi).
Dukungan yang diberikan perusahaan diharapkan bukan hanya ikut melestarikan seni dan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai pariwisata Bali di mata turis domestik maupun mancanegara.
"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami dalam menjaga tradisi budaya serta mengajak generasi muda untuk melestarikan seni gelawang dan gebokan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014