Jakarta (Antara Bali) - Petinggi perusahaan pertahanan Tiongkok sesumbar bahwa pesawat jet tempur mereka, J-31 yang diklaim berteknologi stealth, dapat secara mudah menaklukkan dan menembak jatuh F-35 Joint Strike Fighter Amerika Serikat.

Melalui saluran resmi propaganda Tiongkok, petinggi dari Aviation Industry of China (Avic) itu, Lin Zuoming, sebagaimana dilansir www.nationalinterest.org, dan laman South China Morning Post, Rabu, berkata, “Saat J-31 mengangkasa, dia pasti bisa menjatuhkan F-35. Itu jelas.”

Menilik wujud kasat matanya, model J-31 amat sangat mirip atau nyaris identik dengan F-35 Joint Strike Fighter yang didedikasikan untuk bisa dioperasikan bersama oleh ketiga matra Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, yaitu Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir Amerika Serikat.

Mulai dari ujung antena di muka radom (tudung radar utama) di bagian paling muka fuselage J-31 hingga vectoring trust yang bisa dibelok-belokkan sudutnya, sangat persis dengan F-35 Joint Strike Fighter itu.

Hanya sedikit perbedaan fisik, yaitu bagian atas air intake yang menyatu dengan sayap utama, yang lebih menyudut keluar ketimbang pada F-35 Joint Strike Fighter.

Pengamat penerbangan militer dunia, Robert Farley, berkomentar, “Apakah pesawat tempur Tiongkok itu sama-sama tidak kasat mata sebagaimana pesawat tempur Barat? Kita tidak akan tahu itu hingga lima atau 10 tahun ke depan.”

Masih terlalu prematur bagi Tiongkok untuk mengklaim hal itu, sesuatu yang berbasis pada spionase militer masih hidup dan selalu hidup. J-31 diyakini para pengamat itu cuma setara dengan pesawat tempur generasi empat non stealth belaka.

Kalangan penerbangan militer dunia yakin bahwa J-31 adalah contekan China dari teknologi F-35 Joint Strike Fighter yang dicuri Tiongkok.

Lin menyatakan, J-31 bisa menggeser dominasi F-35 Joint Strike Fighter di tingkat global sebagai alternatif jet tempur generasi lima dengan biaya operasi rendah.

J-31 yang sering diberi kode Falcon Hawk, Falcon Eagle, Shenyang FC-31, atau F-60/J-21, bermesin ganda yang juga contekan dari mesin RD-93 series buatan Rusia, yang diujicobakan perdana pada 2012.

F-31 disembunyikan dari publik hingga dimunculkan secara resmi pada Zhuhai Air Show, pada Oktober lalu. Saat itu, J-31 hanya diterbangkan dan tidak dipamerkan secara statik sebagaimana galibnya produk baru pada berbagai pameran kedirgantaraan internasional.

Oleh berbagai media massa propaganda Partai Komunis Tiongkok, J-31 dilukiskan sebagai “ancaman sangat serius bagi pabrikan persenjataan Amerika Serikat”. (WDY)

Penerjemah: Ade Marboen

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014